Ketika seseorang mengusung sebuah nama yang bernama 'Yahwe, YHWH, YHVH, Jehova, Yahova' (sebut saja demikian, maka paling tidak hal ini akan mengarah ke tiga hal (kalau mau diperluas silakan):
1. Unitarian
Ujung dari Unitarian ini adalah Unitarianisme yang menyangkal ke-Tuhan-an Yesus.
2.Universalism
3. Trinitarian
Sedikit banyak akan saya bahas pada point ke-3 ini :
Ketika mengusung Trinitarian (Trinity), maka konsep ini akan mengarah kepada konsep ke-Esa-an Tuhan.
Banyak orang (theologian, awam, atau apa yang disebut bapa gereja) berusaha menjelaskan konsep ini dengan "homoousios" (kesamaan essensi) atau dengan konsep lain "homoiousios" (kemiripan essensi) atau dengan konsep lainnya "modalisme" - yang sebenarnya pihak trinitarian mengklaim sebagai anti-trinitarian.
Trinitarian (Nicea creed) menekankan dan mengajarkan bahwa : Bapa-Putra-Roh Kudus
'Mereka' adalah masing-masing Pribadi yang berbeda, namun mereka adalah Tuhan yang sama dan ada secara bersamaan (simultan)
Modalisme mengajarkan bahwa : Bapa = Putra = Roh Kudus .
'Mereka' adalah Satu Pribadi yang sama, dimana masing-masing gelar menandakan [modal/mode] bagaimana cara interaksi Tuhan dengan manusia. Pandangan ini direject dan dianggap bidah dalam kredo Nikea.
Ketika Dia memperkenalkan DiriNYa, Dia menyebut DirinNy :
Exo 3:13-15
(13) Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
(14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
(15) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Dia memperkenalkan dan menyebut DiriNya : "Hayah Asyer Hayah"
H1961
היה
hâyâh
haw-yaw'
A primitive root (compare H1933); to exist, that is, be or become, come to pass (always emphatic, and not a mere copula or auxiliary): - beacon, X altogether, be (-come, accomplished, committed, like), break, cause, come (to pass), continue, do, faint, fall, + follow, happen, X have, last, pertain, quit (one-) self, require, X use.
"Hayah" adalah 'sebuah Existensi!'
H834
אשׁר
'ăsher
ash-er'
A primitive relative pronoun (of every gender and number); who, which, what, that; also (as adverb and conjunction) when, where, how, because, in order that, etc.: - X after, X alike, as (soon as), because, X every, for, + forasmuch, + from whence, + how (-soever), X if, (so) that ([thing] which, wherein), X though, + until, + whatsoever, when, where (+ -as, -in, -of, -on, -soever, -with), which, whilst, + whither (-soever), who (-m, -soever, -se). As it is indeclinable, it is often accompanied by the personal pronoun expletively, used to show the connection.
Mari kita lihat dalam terjemahan Septuaginta (LXX) :
Exo 3:14 καὶ εἶπεν ὁ θεὸς πρὸς Μωυσῆν Ἐγώ εἰμι ὁ ὤν· καὶ εἶπεν Οὕτως ἐρεῖς τοῖς υἱοῖς Ισραηλ Ὁ ὢν ἀπέσταλκέν με πρὸς ὑμᾶς.
Dalam Transliterasi :
Exo 3:14 kai eipen o theos pros moysen ego eimi o on kai eipen outos ereis tois yiois israel o on apestalken me pros ymas
Ἐγώ εἰμι [ ego eimi ]
Dalam Kamus Strong LXX
H1473
ἐγώ
egō
eg-o'
A primary pronoun of the first person, “I” (only expressed when emphatic): - I, me. For the other cases and the plural see G1691, G1698, G1700, G2248, G2249, G2254, G2257, etc.
H1510
εἰμί
eimi
i-mee'
First person singular present indicative; a prolonged form of a primary and defective verb; I exist (used only when emphatic): - am, have been, X it is I, was. See also G1488, G1498, G1511, G1527, G2258, G2071, G2070, G2075, G2076, G2771, G2468, G5600.
"I" that Exist !
Mari kita lihat dalam PB
Joh 8:58 Jesus said to them, "Truly, truly I tell you, before there was an Abraham, I am!"
Joh 8:58 εἶπεν αὐτοῖς Ἰησοῦς, Ἀμὴν ἀμὴν λέγω ὑμῖν, πρὶν Ἀβραὰμ γενέσθαι ἐγὼ εἰμί.
ἐγὼ εἰμί - ego eimi - I AM!
"I" that Exist, in Existence !
Rev 1:8 Ἐγώ εἰμι τὸ Ἄλφα καὶ τὸ Ὦ, λέγει κύριος ὁ θεός, ὁ ὢν καὶ ὁ ἦν καὶ ὁ ἐρχόμενος, ὁ παντοκράτωρ.
Rev 1:8 ego eimi to alfa kai to o, legei kurios ho theos, ho on kai ho en kai ho erxomenos, ho pantokrator.
G3801
ὁ ὢν ὁ ἦν ὁ ἐρχόμενος
ho ōn ho ēn ho erchomenos
ho own ho ane ho er-khom'-enos
A phrase combining G3588 with the present participle and imperfect of G1510 and the present participle of G2064 by means of G2532; the one being and the one that was and the one coming, that is, the Eternal, as a divine epithet of Christ. (Each “and” (G2532) was ommited from the phrase because of limited space.): - which art (is, was), and (which) wast (is, was), and art (is) to come (shalt be).
ho on kai ho en kai ho erxomenos
Yang sudah Ada, yang Ada dan yang akan datang Ada
Sebuah Existence yang Persistence, kekal tidak berubah
Hayah Asyer Hayah
Apakah Existence dalam Keluaran 3:14 itu jadi berbeda dengan Existence dalam Wahyu 1:8?
Tidak!
ho on kai ho en kai ho erxomenos = Yang sudah Ada, yang Ada dan yang akan datang Ada =
Hayah Asyer Hayah
Ketika Tuhan menyebut dirinya sebagai Ego Eimi, sebagai Hayah, sebagai Who I AM, I AM THAT I AM :
Maka Tuhan hendak menyatakan (mendeklarasikan) bahwa diriNya itu :
ADA, Real Exist from past-present-future ; Eternally Exist
I (ai - saya) diturunkan dari ἐγὼ - ego
AM (em- be) diturunkan dari εἰμί -eimi
am, eimi adalah be, existence
So what?
Dia hendak menyatakan bahwa diriNya adalah Real dalam kekekalan, tidak berubah.
Dia adalah Illah (Allah) yang sudah ADA dari dulunya
Dia adalah Illah (Allah) yang sedang ADA saat ini
Dia adalah Illah (Allah) yang akan datang ADA
ADA/Exist dalam segala rentang waktu maupun tanpa waktu
Dia mau menyatakan DiriNya ADA dalam time maupun timeless, ketika
Ada illah (allah) lain yang masa lalu ada, namun masa sekarang dan masa akan datang tidak ada
Ada illah (allah) yang masa lalu tidak ada, namun masa sekarang ada, dan lenyap di masa akan datang ada
Ada illah (allah) yang masa lalu, masa kini tidak ada, namun masa akan datang ada.
Semua illah (allah) itu tidak ada dalam kekekalan
Semua illah (allah) itu tidak nyata
Semua illah (allah) itu tidak real
Tuhan menyatakan kepada Musa :
Hanya Illah (Allah) yang disembah oleh Bapa Abraham, Ishak, Israel saja yang ADA (Hayah, Eimi, Am).
Sementara illah (allah) yang disembah oleh orang-orang Mesir (dan yang lainnya) tidak ada (non-existence)
Maka Tuhan katakan :
Aku adalah Aku
Aku Ada adalah Aku ADA
I AM that I AM
Hayam Asyer Hayah
ho on kai ho en kai ho erxomenos
1Co 10:19 Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
Apakah berhala itu?
Itulah yang mau Tuhan sampaikan : sesuatu yang disebut illah atau allah itu tidak ada, tidak nyata, tidak real, tidak pernah ada, tidak akan ada, dan tidak ada yang kekal (timeless) kecuali - Hayah Asyer Hayah, I AM THAT I AM, Aku adalah Aku, Aku Ada bahwa Aku Ada!
Maka ketika saya menyebut nama Aku itu dengan Yesus, Dialah Hayah yang memperkenalkan dirinya bernama Yesus.
Dia yang sama yang menyatakan DiriNya kepada Musa.
Ketika LAI memakai kata Allah, maka sama seperti saya, Allah itulah yang bernama Yesus
Allah bukanlah sebuah nama
Namun Allah itu dalam Existensi Yesus
Allah dalam Existensi -Hayah- Be-Eimi-Ada : Yesus
with warm regards
Monday, January 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment