Monday, September 17, 2007
Ketika Tuhan Menjadi Manusia
Sebagian orang menjawab :
Untuk menolong manusia, maka Tuhan perlu menjadi manusia. Tuhan yang yang sanggup merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang anak manusia, yang sanggup merasakan suka dan duka, lapar dan haus, senyum - tertawa, menangis, sakit, sehat, bahagia, yang sanggup tinggal diantara manusia...
Sebagian orang menjawab dengan jawaban yang membuat orang lain menggali jawaban sendiri:
Untuk menolong semut, maka perlu menjadi semut
Sebagian orang lagi menjawab ....[dan apakah jawaban anda?]
Berikut jawaban yang saya peroleh :
Deu 24:16 Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
Ya, setiap orang masing-masing harus menanggung hukumannya sendiri-sendiri. Manusia harus mati menanggung hukuman dosa yaitu kematian atas roh-jiwa-tubuh
Kemudian kenapa harus Yesus yang menebus dosa manusia?
Bukankah dikatakan
Deu 19:21 Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."
Adilkah bila orang lain yang harus menanggung hukuman?
Tidak
Itu semuanya karena
Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Meskipun demikian, bukankah hal ini tetap menyalahi Firman Tuhan sendiri seperti yang ada pada Deu 19:21 diatas?
Karya penebusan Yesus Kristus tidak sesederhana seperti dalam Joh 3:16.
Kembali kepada hukum ini : Nyawa ganti nyawa, maka Allah telah merancang dari awal mulanya
Lev 17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Darah itu telah disediakan dan diberikan
Darah itu mengadakan pendamaian dengan Allah melalui nyawa
Darah siapa?
Yang jelas bukan darah binatang sebab apa yang terjadi dalam kehidupan PL hanyalah gambaran saja
Heb 10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
Darah binatang tidak mengandung roh yang dibutuhkan untuk mengantikan roh manusia. Maka diperlukan darah manusia : nyawa ganti nyawa - roh ganti roh.
Permasalahan berikutnya adalah dibutuhkan darah manusia yang tidak bercacat cela, dimana Allah berkenan.
Mat 17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Joh 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran
Roh tidak memiliki darah, sebab hanya daginglah yang memiliki darah.
Untuk itulah Tuhan harus menjadi manusia - incanate
Untuk itulah :
Isa 9:6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Perhatikan frase kalimat berwarna diatas:
1. Seorang Putera diberikan, bukan dilahirkan
Sang Putera adalah berada (exist) dalam kekekalan bersama Sang Bapa
2. Seorang Anak dilahirkan, bukan diberikan
Karena sang Putera harus menjadi Anak Manusia (incarnate) yang harus dilahirkan dalam rupa manusia (flesh).
Dalam peristiwa perjamuan malam terakhir (the last supper)
Mat 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Darah perjanjian ini adalah darah yang dijanjikan Allah pada ayat ini Lev 17:11.
Darah Yesus diberikan dengan cara ditumpahkan - bukan sekedar didonorkan dan kemudian diinfuskan tanpa mengalami kematian- sebab Yesus benar-benar harus kehilangan nyawa (Roh) Nya untuk ganti nyawa (roh) manusia. Nyawa gnati nyawa - roh ganti roh.
Tanpa penumpahan darah, tidak akan pernah ada pengampunan
Heb 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Joh 6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Saat kita minum darah Yesus - darah yang telah ditumpahkan, maka kita menerima nyawa (Roh) Yesus dalam hidup kita, dan Dia tinggal di dalam kita.
Joh 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Joh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Joh 17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Rom 6:3-4
(3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Saat kita makan tubuh dan darahnya
1Co 11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Luk 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Kematian Tuhan - kematian kita
Kebangkitan Tuhan - kebangkitan kita
Kita telah mati oleh karena hukuman maut
Namun oleh karena darah Yesus, kita beroleh kebangkitan hidup
Gal 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Jadi tidak ada pertentangan antara ayat Deu 24:16 dan Yoh 3:16 ...atau yang lainnya....
Salam
Wednesday, September 12, 2007
Bahasa Lidah
Sebenarnya dalam terjemahan bahasa Inggris, kata yang digunakan adalah 'tounges' yang secara literal berarti 'lidah'.
Dalam bahasa Yunani dipakai kata 'glossa'
Dalam Kisah 2:4 suku kata yang dipakai adalah 'eterasis glossais' yang berarti 'lidah yang lain', 'lidah asing' (lihat definisi dibawah)
G1100
γλῶσσα
glōssa
gloce'-sah
Of uncertain affinity; the tongue; by implication a language (specifically one naturally unacquired): - tongue.
G2087
ἕτερος
heteros
het'-er-os
Of uncertain affinity; (an-, the) other or different: - altered, else, next (day), one, (an-) other, some, strange.
Dalam Markus
Mar 16:17 semeia de tois pisteusasin tauta parakolouthesei: en to onomati mou daimonia ekbalossin, glossais lalesousin kainais
G2537
καινός
kainos
kahee-nos'
Of uncertain affinity; new (especially in freshness; while G3501 is properly so with respect to age): - new.
Daftar ayat-ayat dalam kitab perjanjian baru yang menggunakan kata 'glossa' dan turunannya dapat dilihat disini
Dalam bahasa Ibrani, kata yang sepadan dengan 'glossa' adalah
1.Kavod
H3519
kabowd
kaw-bode'
rarely kabod {kaw-bode'}; from 'kabad' (3513); properly, weight, but only figuratively in a good sense, splendor or copiousness:--glorious(-ly), glory, honour(-able).
2. Lashon
H3956
lashown
law-shone'
or lashon {law-shone'}; also (in plural) feminine lshonah {lesh-o-naw'}; from 'lashan' (3960); the tongue (of man or animals), used literally (as the instrument of licking, eating, or speech), and figuratively (speech, an ingot, a fork of flame, a cove of water):--+ babbler,bay, + evil speaker, language, talker, tongue, wedge.
3. Peh
H6310
peh
peh
from 'pa'ah' (6284); the mouth (as the means of blowing), whether literal or figurative (particularly speech); specifically edge, portion or side; adverbially (with preposition) according to:--accord(-ing as, -ing to), after, appointment, assent, collar, command(-ment), X eat, edge, end, entry, + file, hole, X in, mind, mouth, part, portion, X (should) say(-ing), sentence, skirt, sound, speech, X spoken, talk, tenor, X to, + two-edged, wish, word.
H8193
saphah
saw-faw'
or (in dual and plural) sepheth {sef-eth'}; probably from 'caphah' (5595) or 'shaphah' (8192) through the idea of termination (compare 'cowph' (5490)); the lip (as a natural boundary); by implication, language; by analogy, a margin (of a vessel, water, cloth, etc.):--band, bank, binding, border, brim, brink, edge, language, lip, prating, ((sea-))shore, side, speech, talk, (vain) words.
Dari padanan diatas, yang berakitan langsung dengan 'lidah/bahasa' adalah poin 2-4.
Apakah demikian telah terjadi kesalahan yang dilakukan oleh LAI?
Tujuan saya bukan mau menilai benar atau salah nya terjemahan LAI, sebab dalam praktek sehari-hari, kalangan pentakosta, kharismatik , kharismatik apostolik : kata 'bahasa roh' dan 'bahasa lidah' dapat dan saling dipertukarkan.
Dalam keseluruhan Alkitab, yang dimaksud 'bahasa lidah' yang merupakan salah satu karunia Roh ini memiliki manifestasi dalam 3 bentuk :
I. Manifestasi bahasa-bahasa suku bangsa manusia
Termasuk didalamnya adalah seluruh rumpun-rumpun bahasa suku bangsa yang ada didunia ini.
Karunia ini berupa kemampuan untuk berbicara dalam suatu bahasa asing yang belum pernah penerima karunia (receiver) dengar atau pakai sebelumnya. Pada saat dia menerima, maka dia mampu berbicara dalam bahas-bahasa asing yang diberikan sesuai dengan karunia Roh saat itu.
Peristiwa Pentekosta merupakan salah satu contoh karunia ini
Act 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Tentang isi pesan:
Kemungkinan yan terjadi saat seseorang menerima karunia ini adalah :
1. Mengerti dan menguasai isi pesan yang dia sampaikan
2. Tidak mengerti isi pesan yang dia sampaikan
Tentang kemampuan :
Kemungkinan yan terjadi saat seseorang menerima karunia ini adalah :
1. Secara permanen, kemampuan berbicara (termasuk didalamnya mengerti maknanya) dengan bahasa lidah asing melekat selamanya
2. Secara temporal, yaitu hanya sesaat saat dia menyampaikan pesan tersebut.
II. Manifestasi bahasa lidah asing - dimana hanya roh dan Allah saja yang tahu arti bahasa ini
Secara keseluruhan dalam 1 Kor 14 berbicara tentang karunia jenis ini
1Co 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
III. Manifestasi dalam karunia seseorang dapat/boleh mendengar bahasa lidah asing namun tidak diijinkan untuk mengucapkan
2Co 12:4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Penggunaan bahasa roh memiliki 2 (dua) tujuan
1. Membangun diri pribadi
1Co 14:4(a) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri
Dalam konteks membangun diri pribadi, hal ini boleh dilakukan secara bersamaan dalam rangka berdoa bersama. Dalam konteks ini tidak akan terjadi kekacauaan dan bias fokus karena masing-masing fokus pada doa dan bahasa doa - entah bahasa lidah atau bahasa akal budi - yg dipakai oleh masing-masing individu.
Pada peristiwa ini ada kemungkinan Roh memberikan karunia tafsir terhadap pesan yang disampaikan oleh diri sendiri atau ada pesan yang disampaikan oleh orang lain. Tafsir ini berguna untuk kesaksian dalam jemaat.
1Co 14:5(a) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh
1Co
1Co 14:2(a) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.
2. Membangun Jemaat
1Co 14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
1Co 14:4(b)... tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
1Co 14:5(b) ... Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Bahasa roh yang ditujukan untuk membangun jemaat, harus dilakukan 2-3 orang secara bergiliran dan tidak bersamaan serta harus ada yang bisa menafsirkan. Hal ini diatur demikian supaya tidak terjadi kekacauan dan bias pada fokus.
Bagaimana kita tahu bahwa bahasa itu ditujukan bagi jemaat dan bukan bagi diri pribadi?
Kuncinya ada pada karunia tafsir ynag diberikan oleh Roh saat itu - entah kepada sang pembawa pesan atau kepada pribadi lain yang ahdir disana.
Bila tidak ada tafsir yang mengikuti, maka pribadi yang bersangkutan harus menarik diri
1Co 14:28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan [color=red]hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
Bandingkan dengan ayat 1 Kor 14:2.
Namun masih boleh melanjutkan bahasa lidah tersebut untuk membanun relasi pribadi dengan Allah - tentunya dengan suara yang tidak mengganggu pribadi yang lain yang sedang menyampaikan pesan pada gilirannya.
Tentang kerahasiaan
1Co 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Yang dimaksud kerahasiaan adalah : hal atau perkara yang hendak/sedang disampaikan, bukan pada bahasa penyampaiannya
Adalah kesia-siaan bagi seseorang mendengar suatu pesan dalam bahasa asing namun dia tidak mengerti akan perkara-perkara yang sedang dia dengarkan.
Tentang Kaidah Bahasa
Rekan DeusVult dalam forum sebelah dalam sebuah thread berjudul Kesesatan (Heterodoksi) Gerakan Kharismatik menulis demikian :
[quote]
Dalam lebih lanjut mengobservasi praktek bahasa roh di lingkungan kharismatik sendiri aku juga merasa bahwa bahasa roh yang dilakukan para kharismatik tidak mempunyai kaidah bahasa. Bahasa roh para kharismatik terdengar tidak lebih dari celotehan tak berarti biasa. Padahal sebagai suatu "bahasa" bahasa roh pastilah mempunyai kaidah-kaidah bahasa seperti bahasa-bahasa lain. Karena itulah bahasa roh bisa diterjemahkan.
End of quote
Adalah benar bahwa suatu bahasa pasti memiliki kaidah-kaidah atau aturan-aturan.
Yang menjadi permasalahan adalah suatu kaidah bahasa yang satu belum tentu bisa diberlakukan pada bahasa yang satunya.
Ambil contoh kasus bahasa Inggris - bahasa Indonesia :
Big House [En]
Rumah Besar [Id]
Kedua suku kata diatas memiliki makna yang sama, namun kaidah yang dipakai adalah berbeda.
Dalam kaidah hukum - Menerangkan [M] - Diterangkan [D], dalam bahasa Ingrris [E] berlaku hukum MD, sedangkan dalam bahasa Indonesia, sebaliknya berlaku DM.
Kaidah lain seperti Tenses, bahasa Inggris mengenal tenses dalam kata kerja, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak mengenal hal ini.
Contoh :
[En] eat - eated - eaten
[Id] makan
Demikian pula halnya dengan bahasa lidah, pasti dia memiliki kaidah-kaidah yang berlaku.
Permasalahannya adalah, bagaimana kita mungkin mengetahui kaidah-kadah tersebut bila kita sama sekali tidak mengerti akan makna bahasa ini?
1Co 14:2(b) ...Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya ...
Sekilas, bahasa lidah ini hanya merupakan suatu suku kata yang diulang-ulang, sehingga timbul kesan bahasa lidah : menghapal, manipulasi, diajarkan, dileskan, dikursuskan, dll.
Perhatikan text berikut :
WOMANWITHOUTMANISNOTHING
Kemudian perhatikan berikut ini
WOMAN WITHOUT MAN IS NOTHING
WOMAN, WITHOUT MAN IS NOTHING
WOMAN WITHOUT, MAN IS NOTHING
Contoh diatas adalah contoh suatu deretan abjad yang diualang-ulang , diatur cara penyampaiannya akan menghasilkan makna yang berbeda.
Abjad Latin yang kita pakai saat ini hanya terdiri dari 26 daftar huruf A-Z, namun demikian kita sanggup menyusun puluhan, ratusan, ribuan dabkan jutaan kata/kalimat dengan cara mengulang-ulang susunan abjab tersebut.
Dalam dunia TI, komputer digital, bahasa digital yang dikenal hanya meliputi 2 'huruf' saja yaitu :'0' dan '1'. Dalam istilah sainnya dikenal sebagai bahasa biner (bi=dua). Selain itu, untuk menyingkat penulisan, bahasa biner sering di konversi/diubah kedalam bahasa hexadecimal :0-9, a-f. Sedangkan dalam dunia kita, kita lebih familiar dengan bahasa decimal (deci=10) yaitu bilangan : 0-9.
Dapatkah anda menafsir arti bahasa dibawah ini?
1111001 1100101 1110011 1110101 1110011 100000 1101011 1110010 1101001 1110011 1110100 1110101 1110011
Bahasa diatas hanya terdiri dari '0' dan '1' yang diulang-ulang penulisannya. Apakah kalimat diatas tidak memiliki arti sama sekali?
Bila anda sebagai seorang ahli interpreter hebat, anda pasti bisa menangkap makna kalimat bahasa diatas.
Bahasa diatas adalah bahasa yang dipakai dan dimengerti oleh mesin komputer anda.
Dapatkah anda memberlakukam kaidah-kaidah bahasa manusia kedalam bahasa mesin tersebut?
Suatu kebetulan, didalam dunia komputer, tidak ada istilah yang namanya penterjemah (translator), namun yang ada adalah penafsir (interpreter)
Dengan mengunakan hex editor yang dapat anda download disini , maka anda dapat memecahkan kode bahasa diatas.
Pertama saya membuat dokument text dengan notepad, disana saya tuliskan kata berikut ini : yesus kristus , kemudian saya simpan sebagai file yesus.txt
Dengan hex editor tersebut, saya buka file yesus.txt dan saya mendapatkan file kode hex tulisan tersebut
Kode hex ini adalah :
79 65 73 75 73 20 6b 72 69 73 74 75 73
Kemudian kode hex ini saya konversi menjadi kode biner dengan program yang ada disini
Sehingga dihasilkan kode biner (bahasa biner/bahasa mesin) yang dimengerti oleh komputer.
1111001 1100101 1110011 1110101 1110011 100000 1101011 1110010 1101001 1110011 1110100 1110101 1110011
=
Contoh satu kasus lagi :
Text : fat
Hex : 66 61 74
Biner : 1100110 1100001 1110100
Namun bahasa yang sama bisa ditafsirkan dengan makna lain :
1100110 1100001 1110100
Dalam lingkungan warna, bahasa ini ditafsir sebagai warna : fat
Demikian pula halnya dalam lingkup bahasa lidah, kaidah-kaidah bahasa akal budi tidak berlaku pada bahasa ini.
Memang kebanyakan bahasa ini hanya terdiri dari pengulangan kata2 saja, namun bila anda memiliki karunia Roh untuk menafsirkan bahasa lidah ini, maka anda akanmendapatkan makna yang berarti.
Sama halnya dalam dunia komputer, dengan interpreter yg tepat, maka barisan bahasa biner yang hanya terdiri dari deretan bilangan 0 dan 1 yang nampak tidak berarti (meminjam istilah DeusVult diatas), akan menjadi sangat berarti.
quote
Bahasa roh para kharismatik terdengar tidak lebih dari celotehan tak berarti biasa
End of quote
Adalah bijak untuk selalu waspada terhadap penyesat dan kesesatan, namun akan lebih bijak lagi bila tidak menganggap semuanya adalah sesat dan kesesatan.
Salam
Tuhan memberkati
Tuesday, September 11, 2007
Ketika Tuhan Menghembuskan Nafas Kehidupan
Nukilan kisah diatas adalah kisah penciptaan manusia pertama - Adam oleh Tuhan. Ketika Tuhan membentuk tubuh jasmani manusia dari tanah liat, tidak serta-merta Tuhan seketika itu juga menghembuskan nafas (roh) kehidupan secara bersamaan, namun Tuhan menunggu proses pembentukan tubuh jasmani tadi selesai secara sempurna, baru kemudian Tuhan menghembuskan nafas (roh) melalui lubang hidung.
Kemudian, kapankah Tuhan memberikan nafas kehidupan (roh) kepada kita sebagai anak cucu Adam ketika kita dalam kandungan ibu kita?
Salah satu sumber yang disini menyebutkan pada usia kehamilan 40 hari, Tuhan meniupkan roh kehidupan kedalam janin.
quote:
Rosulullah saw bersabda : "sesungguhnya setiap kalian dihimpun ciptaannya dalam perut ibu selama 40 hari menjadi nutfah, kemudian menjadi \'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudhghah selama itu juga, kemudian Ia mengutus malaikat kepadanya, maka ditiupkanlah ruh di dalamnya dan ditetapkankan padanya 4 perkara : ditetapkan rizkinya, ajalnya, perbuatannya, dan celaka atau bahagia." (HR. Bukhari dan Muslim)
end of quote
Blg disini menulis
quote:
Kehidupan seorang manusia sudah dimulai begitu selesai proses pembuahan sel telur ibu oleh sel sperma ayah.
end of quote
Ada beberapa pembahasan berkaitan dengan issue aborsi dan usia kehamilan sehubungan dengan definisi pembunuhan roh disini dan disini
Dalam tulisan saya disini, saya tidak bermaksud membahas masalah pro kontra aborsi atau memberi ruang gerak legalitas terhadapnya. Apa yang saya sajikan disini hanyalah proses perenungan dan penggalian Firman Tuhan serta mengaitkan dengan temuan dunia kedokteran modern sampai saat ini. Saya sama sekali tidak setuju dengan segala bentuk tindakan apapun yang menyebut dirinya : aborsi embrio atau pun pembunuhan manusia.
Seperti tertulis pada awal tulisan ini, Tuhan tidak serta merta memberi roh kehidupan kepada manusia ketika tubuh jasmani manusia sedang dibentuk. Demikian juga, Tuhan tidak serta merta memberi roh kehidupan ketika terjadi proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Segala sesuatu ada masanya.
Bila ada yang menyanggah dan mengatakan bahwa hasil pembuahan tadi menghasilkan zygote dan terjadi pembelahan-pembelahan sel ; hal ini membuktikan adanya kehidupan dalam embrio tersebut.
Perlu diingat zygote (embrio) binatang juga melakukan hal demikian, namun mereka tidak memiliki roh.
Tahap-tahap perkembangan zygote secara visual dapat dilihat disini
Pada hari ke-13 post ovulasi (pembuahan), zygote akan nampak seperti gambar dibawah ini
Pada masa ini terjadi hal-hal sebagai berikut :
quote:
SIZE: 0.2 mm
TIME PERIOD: 13 days post-ovulation
Placenta Formation Chorionic villi "fingers" form in the "placenta" anchoring the embryo to the uterus. Blood vessels begin appearing first in the "placenta" surrounding the embryo. The yolk sac begins producing hematopoietic or non-nucleated blood cells.
Stalk Formation
By the end of stage 6a, the embryo is attached to the developing placenta by a stalk later to become part of the umbilical cord.
Gastrulation
In Carnegie Stage 1, the exit of the first polar body through the zona pellucida determined the gastrulation axis.
Stage 6b begins as a narrow line of cells appear on the surface of the formerly 2 layered embryonic disc. This "primitive streak" marks bilateral symetry in the embryo and indicates gastrulation has begun - the migration of cells from the outer edges of the disc into the primitive streak and down creating a new third layer. The embryo now has endoderm, mesoderm and ectoderm layers.
ECTODERM
Top cell layer of the embryonic disc. Will later form: skin, hair, lenses of the eyes, lining of the internal and external ear, nose, sinues, mouth, anus, tooth enamel, pituitary and mammary glands, and all parts of the nervous system.
MEDODERM
Middle cell layer of the embryonic disc and precursor to the muscles, bones, lymphatic tissue, spleen, blood cells, heart, lungs, reproductive and excretory systems.
ENDODERM
nner cell layer of the embryonic disc from which will form the lining of the lungs, the tongue, tonsils, urethra and associated glands, bladder and digestive tract.
End of quotePada masa ini telah terbentuk sel-sel darah (perhatikan teks warna biru diatas)
Sekarang mari kita baca salah satu ayat Firman Tuhan
Lev 17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Roh kehidupan ditaruh Tuhan dalam darah.
Darahlah yang membawa roh kehidupan pada embrio (janin) tersebut.
Maka pada masa inilah Tuhan memberikan roh kehidupan pada embrio (janin) tersebut.
Demikian pula saat Tuhan Yesus memberikan darahNya kepada kita untuk diminum, maka Dia memberikan RohNya yang menghidupkan agar kita memiliki kehidupan baru dalam hidup kita.
Tuhan memberkati