Monday, June 30, 2008

Ketika Tuhan menjawab doa kita

Anak muda itu berjalan tanpa arah tujuan.

Pikirannya liar.

Usianya telah beranjak 30 tahun, namun dirinya belum tahu langkah apa dan kemana harus dia ambil.

Terlebih kedua orang tuanya : Mau jadi apa anak ini nanti?

Semua saudara-saudarinya telah sukses menjadi orang.

Kini tinggal dirinya sendiri yang masih menunggu dan ditungu jawabannya : Quo Vadis?



Hari itu, dalam pencarian hidupnya tiba-tiba matanya tertuju pada sosok bayi mungil yang baru saja lahir yang dibuang oleh orang tuanya.

Hatinya terkesiap :

Mau jadi apa bayi ini yang tega dibuang oleh orang tuanya?

Pertanyaan itu menusuk hatinya.

Ya

Mau jadi saya saat ini?


Akhirnya dia mengambil bayi itu, merawat dan membesarkanya.

Ia mendirikan panti asuhan dan mendedikasikan hidupnya bagi anak-anak terlantar yang dibuang oleh orang tuanya.

Itulah panggilan hidupnya dari Tuhan.

Dia dipanggil oleh Tuhan untuk melayani anak-anak terlantar.

Dia memulai bersama Tuhan.

Dan dia pun mau mengakhiri bersama Tuhan.


Pada suatu hari, yayasannya mengalami kekurangan dana dan pangan.

Anak-anak yang biasanya tercukupi makan nasi, kali ini harus memasak beras dengan perbandingan air 1:6, alias masak bubur.

Toh dia tetap membawa dalam doa kepada Tuhan.

Bila Tuhan mempercayakan anak-anak ini dalam tangannya, maka Tuhan sendiri pun yang akan memelihara mereka.

Dia mulai duduk bersimpuh, melipat tangannya dan berdoa.


Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
(ITB - Mat 6:9-13)

"Therefore, this is how you should pray: 'Our Father in heaven, may your name be kept holy. May your kingdom come. May your will be done, on earth as it is in heaven. Give us today our daily bread, and forgive us our sins, as we have forgiven those who have sinned against us. And never bring us into temptation, but deliver us from the evil one.'
(ISV - Mat 6:9-13)

Sesaat kemudian, masuklah seorang pria paruh baya yang baik budi [a genteleman].

Saudaraku,

Ketahuilah, saya datang kemari karena saya hanya mau taat kepada Tuhan

Ketika saya dalam doa pribadi saya, Tuhan menyuruh saya untuk membawa kopor sebesar mungkin dan memasukkan uang sebanyak mungkin kedalamnya.

Dan membawa serta menyerahkan kepadamu anak muda.

Dengan uang sebanyak ini, kamu tidak perlu kuatir sepanjang hidupmu untuk mengurusi dan memenuhi segala kebutuhanmu.



Anak muda itu duduk terdiam.

Hening

Kemudian dia berucap


Beri saya waktu tiga hari.

Saya akan berdoa dulu apakah saya boleh menerima pemberian dari anda atau tidak.


Tiga hari kemudian, gentelman ini datang kembali sambil membawa koper yang berisi uangnya yang semula.

Anak muda ini pun berucap

Bapak,

Terimakasih atas perhatian bapak sehingga sanggup memberikan yang terbaik dari Bapak buat saya, agar saya tidak merasa kuatir untuk kekurangan seumur hidup saya.

Benar, dengan uang itu saya tidak perlu kuatir seumur hidup saya mengenai apa yang hendak kami makan dan apa yang hendak kami pakai [Mat 6:25].

Akan tetapi saya justru akan menjadi kuatir kehilangan kasih Yesus yang saya perlukan setiap saat.

Saya tidak lagi mengandalkan Yesus, tetapi mengandalkan pemberian anda.

Jadi saya mohon maaf atas penolakan saya ini.

Biarlah kami hidup dari pemberian Tuhan setiap hari

Lord, Give us today our daily bread

Not yesterday bread

Not tomorrow bread

Not weekly bread

Not montlhy bread

Not yearly bread

Not a whole long life bread

But,

Just give us OUR DAILY bread, which is always FRESH





with warm regards

adaptasi dari khotbah
Rev. Dr. Jong Kuk Kim
Rock Center, 29 Juni 2008

Friday, June 27, 2008

Pre and post examination

Ketika saya masih dibangku kuliah, pernah suatu kali tiba-tiba dimasa awal kuliah sebuah mata kuliah sang dosen memberikan pre test, yaitu test mata kuliah yang sedang dan akan dipelajari.

Sebagian besar dari kami tentu saja kelabakan

Lha wong baru mau belajar kog malah ditest ta

Jadi inget sekolah jaman sekaran ini, masuk play group ditest, masuk TK ditest, masuk SD ditest

Lha masuk playgroup kn tujuannya buat bermain [eksplorasi kemampuan]

Masuk TK kan mau belajar

Masuk SD kan mau belajar supaya bisa

Kog ini malah ditest bisa apa tidak

Belajar kan tujuannya supaya bisa

Kalau sudah tahu bisa ngapain juga belajar

Ngapain juga masuk Playgroup

Ngapain juga masuk TK

Ngapain juga masuk SD

...

Namun meskipun kami belum tahu apa-apa atau hanya tahu seberapa, kami berusaha lakukan dan kerjakan yang terbaik saat menjawab soalan tersebut, dengan harapan akan mempengaruhi atau membantu nilai kelulusan mata kuliah saat ujian akhir [post test] pada akhir semester besok.


Waktu pun berlalu

Tak terasa musim akhir semester telah tiba dan kami pun mengikuti ujian akhir semester semua mata kuliah yang telah kami ambil.


Lagi-lagi kami dikejutkan dengan satu mata kuliah

Ternyata soal ujian yang diberikan pada post test [examination] ini sama persis dengan soal ujian pre test dulu.

Ada yang cengar-cengir

Ada yang senyum kecut dan tawar hati

Kog ini-ini lagi sih soalnya, ndak mutu ah ...



Demikian pula dengan kehidupan kita sehari-hari

Kadang kita selalu menghadapi masalah yang itu-itu saja

Dari hari ke hari

Dari minggu ke minggu

Dari bulan ke bulan

Dari tahun ke tahun

Sepanjang hidup kita


Mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah diatas, pastinya dia akan mengulang tahun depan [bisa juga semester depan atau semester pendek yang ditawarkan]

Namun nasibnya akan sama apesnya juga bila dia tidak mau belajar dari soal ujian yang telah dihadapi sebelumnya

Dia akan mengulang dan mengulang sampai dia benar-benar mengerti dan dinyatakan lulus

Dia tidak akan lulus ujian ini dan selalu akan menghadapi soal ujian yang sama bila dia tidak sanggup mengatasinya.



Perkara-perkara yang kita hadapi adalah perkara-perkara yang harus kita selesaikan, bukannya harus kita hindari.

Masalah ada untuk kita pecahkan.

Kita ada untuk memecahkan masalah.

Bukankah kita ini lebih dari pemenang?

Rom 8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kita menang bukan karena diri kita sendiri, tetapi karena Kristus

Joh 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Yesus telah mengalahkan dunia

Kita telah mengalahkah dunia

Dunia apapun itu

Dunia keuangan

Dunia pekerjaan

Dunia bisnis

Dunia persahabatan

Dunia ekonomi

Dunia mertua

Dunia menantu

Dunia ipar

Dunia-dunia lain


Pastikan anda juga seorang pemenang

Bahkan lebih dari pemenang


Pro 27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.





with warm regards

Tuesday, June 17, 2008

Berkat : Tuhan memberkati manusia - Manusia memberkati Tuhan

Bila Tuhan memberkati manusia, ini adalah hal biasa dan sudah terbiasa demikian : manusia mencari dan meminta berkat dari Tuhan.

Namun, bila manusia memberi berkat kepada Tuhan, apakah hal ini mungkin?


  • Definisi berkat dalam bahasa Inggris

Bless

Dictionary.com Unabridged (v 1.1) - Cite This Source

Audio Help /bles/ Pronunciation Key - Show Spelled Pronunciation[bles] Pronunciation Key - Show IPA Pronunciation
–verb (used with object), blessed or blest, bless·ing.
1.
to consecrate or sanctify by a religious rite; make or pronounce holy.
2.
to request of God the bestowal of divine favor on: Bless this house.
3.
to bestow good of any kind upon: a nation blessed with peace.
4.
to extol as holy; glorify: Bless the name of the Lord.
5.
to protect or guard from evil (usually used interjectionally): Bless you! Bless your innocent little heart!
6.
to condemn or curse: I'll be blessed if I can see your reasoning. Bless me if it isn't my old friend!
7.
to make the sign of the cross over or upon: The Pope blessed the multitude.
[Origin: bef. 950; ME blessen, OE blétsian, blédsian to consecrate, orig. with blood, earlier *blōdisōian (blōd blood + -isō- derivational suffix + -ian v. suffix)] —Related forms
blesser, noun
bless·ing·ly, adverb


Synonyms 1. exalt, hallow, glorify, magnify, beatify.


Dictionary.com Unabridged (v 1.1)Based on the Random House Unabridged Dictionary, © Random House, Inc. 2006.

  • Definisi berkat dalam bahasa Indonesia
Berkat1

1ber·kat 1 n karunia Tuhan yg membawa kebaikan dl hidup manusia: semoga Tuhan melimpahkan -- Nya kpd kita; 2 n doa restu dan pengaruh baik (yg mendatangkan selamat dan bahagia) dr orang yg dihormati atau dianggap suci (keramat), spt orang tua, guru, pemuka agama: sebelum berangkat meninggalkan kampung halaman, dia memohon -- kpd gurunya; 3 n makanan dsb yg dibawa pulang sehabis kenduri: undangan itu masing-masing pulang dng membawa -- ke rumahnya; 4 v cak mendatangkan kebaikan; bermanfaat; berkah: uangnya banyak, tetapi tidak --; mem·ber·kati v 1 memberi berkat (tt Tuhan): semoga Allah - usaha kita; 2 mendoakan supaya Tuhan mendatangkan berkah: penghulu itu - kedua pengantin; 3 mendatangkan kebaikan, keselamatan, dsb: barang curian tidak akan -; pem·ber·kat·an n proses, cara, perbuatan memberikan berkat; ke·ber·kat·an n keberuntungan; kebahagiaan



Berkat2
2ber·kat p karena; akibat dr: -- bantuannyalah kami dapat selamat kembali ke
kampung

Kata berkat dalam bahasa Indonesia adalah kata serapan dari bahasa Arab

Berkat - Barokat

Berkah - Barokah


Sedangkan bahasa Arab adalah satu rumpun dengan bahasa Ibrani yaitu rumpun Semitic.

  • Definisi berkat dalam bahasa Ibrani
1. Tuhan memberkati manusia

[ITB]Gen 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai
engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena
Abraham, hamba-Ku itu."

[KJV]Gen 26:24 And the LORD appeared unto him the same night, and said, I
am the God of Abraham thy father: fear not, for I am with thee, and will bless
thee, and multiply thy seed for my servant Abraham's sake.

[Hebrew]Gen 26:24 vayara` `alayv y'hvah balay'lah
hahu` vayo`mer `anokiy `elohay `aV'rahaM
`aViyCa `al ´ Tiyra` ciy ´ `iT'Ca
`anokiy uVarak'TiyCa v'hir'bayTiy `eT ´ zar',aCa
ba,aVur `aV'rahaM ,aV'Diy


2. Manusia memberkati Tuhan

[ITB]Gen 9:26 Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah
Kanaan menjadi hamba baginya.

[ITB]Gen 9:26 And he said, Blessed be the LORD God of Shem; and Canaan
shall be his servant.

[ITB]Gen 9:26 vayo`mer baruC' y'hovah `elohay $aM viyhiy k'na,aN ,eVed
lamov


Selama ini manusia berpikir dan berkesimpulan bahwa yang namanya berkat itu adalah :

1. Mengalir dari tuan kepada hamba
2. Berupa materi, kekayaan, keuangan, karier, dll

Namun :

Berkat adalah


H1288
בּרך
bârak
baw-rak'
A primitive root; to kneel; by implication to bless God (as an act of
adoration), and (vice-versa) man (as a benefit); also (by euphemism) to curse
(God or the king, as treason): - X abundantly, X altogether, X at all,
blaspheme, bless, congratulate, curse, X greatly, X indeed, kneel (down),
praise, salute, X still, thank.

Arti linear dari kata Barak[Baruc] ini adalah berlutut.

Sekali lagi perhatikan bahwa kedua kelompok kalimat [ayat] diatas masing-masing menggunakan kata : Barak [Baruc], Barakah...

Pertanyaanya :

Siapakah yang harus berlutut dan dihadapan siapa?

a. Tuhan berlutut dihadapan manusia?

Atau

b. Manusia berlutut dihadapan Tuhan?

Point (a) mungkin anda akan komplain.
Tetapi sekali lagi perhatikan bahasa aslinya ketika Tuhan memberkati manusia ...Tuhan barak manusia Tuhan berlutut dihadapan manusia?
Nonsense?
No, Its make sense
Adalah benar, Tuhan berlutut dihadapan manusia. Kenapa Dia berlutut? Karena Dia adalah Maha Besar, sehingga ketika Dia akan memberi sesuatu kepada manusia [berkat dalam bahasa manusia], maka Dia harus berlutut agar pemberian itu sampai kepada manusia yang kecil dihadapan Tuhan.

Untuk point (b),
Anda pasti agree bahwa ini sudah seharusnya bahwa manusia harus berlutiut dihadapan Tuhan. ...manusia barak Tuhan ... Manusia berlutut dihadapan Tuhan

Kenapa berlutut? Karena sesungguhnya manusia tidak ada apa-apanya dihadapan Tuhan. Dalam berlutut [Barak] , manusia mempersembahkan hormat, pujian, penyembahan [bukan emas, perak, kekayaan, karier,dll] kepada Tuhan.

Disinilah manusia Barak Tuhan.
Disinilah manusia Barakah Tuhan.
Disinilah manusia memberkati Tuhan...

Baruk, barak, barakah, berkat, bless.

Jadi, ketika kita mengatakan Manusia memberkati Tuhan, ini memang rada asing dan aneh karena sepertinya tidak sesuai dg etika ketimuran. Namun bila kita menilik bahasa aslinnya, maka etika ketimuran ini digantikan dengan etika 'keharusan' untuk memberkati [barak = berlutut] dihadapan Tuhan.

Jadi, berkat adalah komunikasi dua arah.

Kita diberkati untuk memberkati

1. Kita diberkati Tuhan untuk meberkati Tuhan [dengan pujian, penyembahan, pengagungan, ucpan syukur, dll] serta memberkati sesama [dengan berbagi berkat]

2. Berkat adalah mengalir dari yang memiliki... Bukan hanya mengalir dari tuan kepada hamba Ketika engkau memiliki rasa pengagungan, penyembahan daan pujian, maka engkau memberikan kepada Tuhan Maka sikap anda itu adalah sikap memberkati [barak/berlutut]

Dalam tradisi Yahudi, ada doa-doa yang memberkati Tuhan


Blessing

Communal blessing for foodFri, 12/21/2007 - 00:24 — admin
In English:
Blessed are You, LORD, our God, King of the universe, who creates varieties of
nourishment.


Transliterated Hebrew:
Barukh ata Adonai Eloheinu Melekh ha-olam, bo're miney m'zunot.


Kiddush - Blessing for the wineWed, 10/17/2007 - 01:04 — admin In
English:
Blessed are You, LORD, our God, King of the universe, who creates
the fruit of the vine.


Transliterated Hebrew:
Barukh ata Adonai Eloheinu Melekh ha-olam, bo're p'ri ha-gafen.


Hamotzi - Blessing for the breadWed, 10/17/2007 - 00:59 — admin
In English:
Blessed are you, LORD, our God, King of the universe, who brings
forth bread from the earth.


Transliterated Hebrew:
Barukh ata Adonai Eloheinu melekh ha-olam, ha-motzi lehem min ha-aretz.


Shabbat
candle blessing
Wed, 10/17/2007 - 00:51 — admin
In English:
Blessed are You, Lord, our God, King of the universe, who has sanctified us with His
commandments and commanded us to light the Shabbat candles.


Transliterated Hebrew:
Barukh ata Adonai Eloheinu melekh ha-olam, asher kid'shanu
b'mitzvotav v'tzivanu l'hadlik ner shel shabbat.


Hanukkah candle blessingsWed, 10/10/2007 - 00:27 — admin
BLESSING 1
In English:
Blessed are You, Lord our God, King of the universe, who has
sanctified us by His commandments, and has commanded us to kindle the lights of
Hanukkah.


In Sfaradi/Modern Israeli (Transliterated Hebrew):
Barukh Atta Adonay Eloheynu Melekh Ha-olam Asher Kiddeshanu Be-mitsvotav Ve-tsivanu Lehadlik Ner Shel khanuka.



with warm regards

Saturday, June 14, 2008

Menerima adalah memberi

Joh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata:
"Terimalah Roh Kudus".

Banyak bahkan seharusnya semua anak Tuhan itu menerima Roh Kudus.

Tetapi

Banyak - tidak smuanya - merindukan manifestasi kuasa Roh Kudus didalam dirinya.

Banyak - tidak semuanya - merindukan baptisan Roh Kudus dan Api [cf.Mat 3:11]

Act 1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan
dibaptis dengan Roh Kudus
."

Baptisan ini membawa dampak adanya manifestasi kuasa Roh Kudus itu sendiri.

Act 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."

Banyak yang merindukan dan menantikan manifestasi ini : ada yang mendapatkan ada yang tidak mendapatkan, ada yang sukacita ada yang kecewa.

Mengapa ada yang mendapatkan dan mengapa ada yang tidak mendapatkan?

Mengapa ada yang menerima Roh Kudus dan mengapa ada yang menerima dan dibaptis Roh Kudus?


Ini adalah pertanyaan [pernyataan] yang salah kaprah.

Roh Kudus adalah pribadi, bukan sekedar kuasa [force].

Ia adalah Pribadi yang berkuasa.

Adakah Roh Kudus itu terbagi-bagi dan tertakar : banyak dan sedikit?

Sebagai pribadi, Ia adalah tunggal [Esa, Echad]


Roh Kudus baru menampakkan PribadiNya setelah Yesus terangkat ke Sorga

Joh 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi
. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur [Roh Kudus : Joh 16:13 ] itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Dan Dia adalah Roh Saksi yang tinggal didalah setiap orang percaya.

Ia adalah Roh yang menyanggupkan manusia untuk bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Roh yang tinggal didalam setiap orang percaya ini lah yang sebenarnya membaptis mereka, bukan lagi Roh Kudus yang datang kemudian.

Roh Kudus adalah Pribadi Tunggal.


Kapankah Roh Kudus itu membaptis kita?

Bukankah Roh Kudus itu telah tinggal didalam hidup kita?


Peristiwa baptis Roh Kudus dijelaskan didalam kitab Yehezkiel

Eze 47:1-5
(1) Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan
sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir
menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir
dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan
mezbah.
(2) Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan
dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke
timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
(3) Sedang orang itu
pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu
hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu,
maka dalamnya sampai di pergelangan
kaki.
(4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi
dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut
; kemudian ia mengukur seribu hasta
lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah
sampai di pinggang
.
(5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Baptis Roh Kudus adalah bukan perkara kita minta Roh Kudus yang sangat besar dan banyak sehingga mampu menaungi kita seutuhnya.

Namun

Baptis Roh Kudus adalah perkara kita menjadi sangat kecil sedemikian rupa hingga kita berada didalam naungan Roh Kudus yang sama.


Joh 3:30 Ia [Yesus] harus makin besar, tetapi aku [Yohanes
Pembaptis
] harus makin kecil.

Mat 20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

Luk 9:48 (b)... Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah
yang terbesar."

Baptis Roh Kudus adalah : Dia harus semakin besar dan kita harus semakin kecil

Apanya?

Kuasanya!

Roh Kudus adalah Pribadi yang berkuasa.

Pribadi yang berkuasa adalah Pribadi yang memerlukan Dominion untuk dikuasai.

Tidak lah mungkin dalam satu Dominion [wilayah kekuasaan] ada dua pribadi yang berkuasa [power share].

Pilihanya adalah :

Pribadi [ego] kita yang berkuasa ataukah Roh Kudus yang berkuasa.

Tidak bisa power sharing [cf. Rev 3:16 , 2Co 6:14]

Ketika kita dibaptis, maka kita adalah tenggelam seutunya didalam air baptisan.

Baptis bukan berdiri didalam air sedalam mata kaki, sedalam lutut, sedalam pinggang....

Tetapi kita tenggelam seutuhnya didalam air itu dan kitapun bisa berenang bebas.


Roh Kudus adalah Pribadi tunggal yang berkuasa, maka ketika kita menerima diri kita dibaptis, yang terjadi adalah lkita memberikan diri kita seutuhnya sebagai dominion yang dikuasai oleh Roh Kudus itu sendiri.

Bila seluruh dominion sudah diiserahkan kepada Roh Kudus, maka Roh Kudus akan dengan sangat leluasa meyatakan [memanifestasikan] kuasanya melalui kita.

Dia yang menguasai kita

Bukan

Kita yang menguasai Roh Kudus.



Dia yang memakai kita untuk menyatakan kuasa-kuasa Roh Kudus untuk kemuliaan Tuhan.

Bukan

Kita yang memakai Roh Kudus untuk menyatakan kuasa-kuasa yang ada pada kita oleh hanya karena Roh Kudus sudah ada didalam kita.


Ketika kita menerima Baptis Roh Kudus

Kita memberikan seluruh aspek kehidupan kepada Pribadi yang berkuasa itu, yaitu Roh Kudus.


Itulah Baptis Roh Kudus

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan mata tidak

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan telinga tidak

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan mulut tidak

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan tangan tidak

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan kaki tidak

Kita tidak bisa hanya memberikan hati saja, sedangkan pikiran tidak

...

Kita harus memberikan seluruhnya

Dia harus semakin besar
Kita harus semakin kecil

Dia harus mendapat bagian yang semakin besar
Kita harus mendapat bagian yang semakin kecil

Dia harus mendapatkan semua dominion kita
Kita harus menyerahkan seluruh dominioan itu kepada Roh Kudus.

Itulah Baptis Roh Kudus


Maka, bebaskan Dia menyatakan kuasa Allah didalam hidup kita melalui kuasa Roh Kudus



Artikel terkait.

1. Baptis
2. Mengapa baptis selam





with warm regards

Thursday, June 12, 2008

Bahasa roh : antara berdoa dan berkata-kata

1Co 14:26-28
(26) Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu
berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang
mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh,
atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus
dipergunakan untuk membangun.
(27) Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa
roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan
harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.
(28) Jika tidak ada orang yang
dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan
hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

Ayat diatas seringkali menjadi bahan perdebatan pro kontra.

Pihak satu mengatakan

Sah-sah saja berbahasa roh didalam kumpulan jemaat secara bersamaan, tidak perlu dibatasi 2-3 orang saja.

Pihak lain mengatakan

Adalah arogansi rohani yang tidak mau menundukkan diri pada teguran Tuhan, supaya tidak berbahasa roh lebih dari 2-3 orang dalam sebuah jemaat. Ini adalah bentuk ketersesatan.

Apa sebenarnya maksud Rasul Paulus dalam surat yang ditujukan kepada para jemaat di Korintus?

Ayat 23 adalah petunjuk awal dan ayat 26 adalah kunci dari permasalahan ini :


1Co 14:23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?

1Co 14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul,
hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu
: yang seorang mazmur, yang
lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia
untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk
membangun.


Rupanya didalam jemaat tersebut telah terjadi kekacauan dengan adanya tindakan berkata-kata dalam bahasa roh.

  • Berkata-kata

Perhatikan kata 'berkata-kata' diatas didalam bahasa Yunaninya adalah lalosin

1Co 14:23 ean oun sunelthe e ekklesia ole epi to auto kai pantes lalosin
glossais
, eiselthosin de idiotai e apistoi, ouk erossin oti mainesthe;

Kata lalosin ini memiliki bentuk baku [lemma] laleo

G2980
λαλέω
laleō
lal-eh'-o
A prolonged form of an otherwise
obsolete verb; to talk, that is, utter words: - preach, say, speak (after),
talk, tell, utter. Compare G3004.

Laleo : preach, say, speak, talk, tell, utter

Dari definisi laleo [lalosin] diatas nampak jelas bahwa penggunaan kata ini dipakai sebagai sebuah tindakan untuk berkata-kata atau berkomunikasi dengan sesama jemaat, bukan kepada Tuhan.

Tentu saja hal ini akan menimubulkan kekacauan, karena tidak ada seorangpun yang mengerti bahasa ini [1Co 14:2 ]

Maka, bila ada seseorang yang hendak melakukan lalosin [laleo] glossais, Paulus mengatur agar maksimal 2-3 orang saja dan dilakukan secara bergiliran dan harus ada yang menafsirkan [1Co 14:27]

Mengapa harus 2-3 orang saja dan secara bergiliran?

Perhatikan ayat 26 :

Didalam pertemuan jemaat diatur agar masing-masing mempersembahkan :

1. Mazmur
2. Pengajaran Tuhan
3. Penyataan Tuhan
4. Bahasa roh
5. Penafsiran bahasa roh

Acara pertemuan jemaat yang berisi persembahan-persembahan ini tentu saja membutuhkan waktu dan waktu tentu saja terbatas.

Pertama, Paulus mengajari untuk mengatur penggunaan waktu dalam pertemuaan jemaat, dan secara khusus dia membatasi 2-3 orang saja yang menyampaikan perkataan-perkataan dalam bahasa roh sebab akan masih ada banyak persmbahan lain yang juga membutuhkan waktu.

Orang yang menyampaikan bahasa roh - lalosin glossais - dikatakan sebagai orang yang berkotbah [preach] atau menyampaikan [tell] sesuatu kepada jemaat.

Hal ini harus dilakukan secara bergiliran dan tidak mungkin dilakukan secara bersamaan , bila tidak, hal ini akan membuat kekacauan didalam jemaat : siapa yang harus didengar.

Kedua, karena perkataan bahasa roh ini tidak ada yang mengerti, sedangkan tindakan diatas adalah tindakan penyampaian pesan kepada jemaat, maka haruslah pesan bahasa roh ini ditafsirkan kedalam bahasa manusia yang dimengerti oleh jemaat.

Bila ada yang memiliki karunia tafsir [entah diri sendiri atau orang lain], maka ia harus menyampaikan penafsiran ini.

Bila tidak, maka dia harus kembali duduk dan berdiam diri - tidak boleh melanjutkan perkataannya dalam bahasa roh kepada jemaat.

Dalam duduk diam sendiri inilah dia boleh berkata-kata dalam bahasa roh bagi dirinya sendiri dan kepada Allah, sebatas tidak mengganggu jemaat yang lain [1Co 14:28 ]

Kemudian giliran orang kedua dan ketiga yang menyampaika perkataan bahasa roh.


  • Berdoa

1Co 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi
aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan
rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.


Dalam bahasa Yunani

1Co 14:15 ti oun estin; proseuxomai to pneumati, proseuxomai de kai to noi: calo
to pneumati, calo de kai to noi.

Proseuxomai memiliki bentuk baku [lemma] proseuchomai

G4336
προσεύχομαι
proseuchomai
pros-yoo'-khom-ahee
From G4314 and
G2172; to pray to God, that is, supplicate, worship: - pray (X earnestly, for),
make prayer.


Kata ini memiliki makna : pray [berdoa]


Pray atau berdoa adalah komunisi dua arah [dialog] antara aku dan kamu, antara aku [manusia - personal being] dengan Kamu [God being] - bukan kamu [human beinmg others]


Maka ketika didalam kumpulan jemaat ada lebih dari 2-3 orang berbahasa roh dengan tujuan doa - proseuchomai bukan berkata-kata - laleo, maka hal ini sah-sah saja namun tetap diatur agar jangan sampai terjadi kekacauan dan menggangu umat yang lain.

Namun apabila seruan doa dalam bahasa roh ini dilakukan secara bersamaan maka mengucapkan doa dalam bahasa roh denghan volume suara jelas tidak akan mengganggu yang lain, karena dalam lingkup berdoa

Bandingkan dengan doa bersama : satu berbahasa Indonesia, satunya berbahasa Ingrris, satunya Jerman, dll. Masing-masing individu tidak 'peduli' dengan isi doa jemaat yang lain. Masing-masing membangun relasi pribadi dengan Tuhan


Related topic

1. Bahasa roh/lidah
2. Mengapa berbahasa roh
3. Bahasa roh/lidah [addendum]




with warm regards

Wednesday, June 11, 2008

Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?


Joh 21:15-17
(15) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab
Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata
Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."



(16) Kata Yesus pula
kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."



(17) Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?"
Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan,
Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.



Tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Simon Petrus :


"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"


Tiga kali pula Simon menjawab.



Perhatikan :



Tuhan Yesus tidak menyebut dia dengan julukan Petrus yaitu nama baru ketika Yesus memberi dia nama tersebut.



Flashback kedepan





Joh 13:37-38
(37) Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat
mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
(38) Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu:
Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."




Ketika Simon Petrus bertanya kepada Tuha Yesus :



"Yesus, anak Daud, apakah engkau mengasihi aku?"



Maka jawab Yesus :



"Benar, Simon Petrus, Aku mengasihi kamu"



Simon Petrus bertanya lagi:



"Seberapakah Tuhan"



Maka jawab Yesus :



"Segini..."









Dan Tuhan Yesus pun merentangkan tangan Nya di kayu salib untuk menyatakan seberapa lebar kasihNya.







JanjiMu Sperti Fajar Pagi Hari

Ketika kuhadapi kehidupan ini
Jalan mana yang harus kupilih
Kutahu ku tak mampu
Kutahu ku tak sanggup
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku

Akupun tahu ku tak pernah sendiri
Sebab Engkau Allah yang menggendongku
TanganMu membelaiku
CintaMu memuaskanku
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi

JanjiMu sperti Fajar pagi hari
Dan tiada pernah terlambat bersinar
CintaMu sperti sungai yang mengalir
Dan kutahu betapa dalam kasihMu









with warm regards

Tuesday, June 10, 2008

Anggur baru di dalam kirbat anggur lama

Anggur baru



Sebaiknya disimpan didalam kantung kulit yang baru pula



Bukan didalam kantung kulit yang lama





Mar 2:22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam
kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong
itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang
baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."


Satu hal yang pasti adalah, anggur baru ini tidak mungkin disimpan didalam kantung lama, sebab pasti anggur ini akan mengoyakkan kantung kirbat lama sehingga anggur ini akan terbuang percuma.

Anggur baru, kirbat baru


Setiap orang yang lahir baru merupakan kirbat anggur yang baru


1Co 3:16(a) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah


Dan anggur itu adalah Roh Kudus

1Co 3:16(b) ... dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Kirbat anggur ini harus berfungsi sebagaimana mestinya sebuah kirbat : menyimpan anggur untuk manfaat orang lain, bukan manfaat bagi kirbat itu sendiri.

Berikut adalah manfaat anggur yang ada didalam kirbat baru itu

1Co 12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
1Co 12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
1Co 12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan
ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
1Co 12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
1Co 12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk [1]berkata-kata dengan
hikmat
, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia [2]berkata-kata dengan pengetahuan.
1Co 12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan [3]iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk [4]menyembuhkan.
1Co 12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan [5]mujizat, dan
kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk [6]bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk [7]membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan [8]bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk [9]menafsirkan bahasa roh itu.


1 Kor 12:7 mencatat : bahwa penyataan karunia ini adalah untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi, yaitu kirbat itu sendiri.

Dalam banyak kasus, banyak sekali terjadi anak-anak Tuhan yang merusakkan kirbatnya sendiri.

Ia menjadi diri sombong

Ia menjadikan diri central

Ia menjadikan diri sebagai pemilik atas anggur itu.


Dalam hal ini karakter kirbat baru ini tidaklah beda dengan kirbat anggur lama, maka kirbat anggur ini pun terkoyak.

Sebagai kirbat anggur, tentu saja kita harus mau dibentuk sebagai kirbat anggur yang baik dan berkualitas, yaitu karakter yang baik bahkan karakter yang terbaik didalam pandangan Tuhan.


(Rom 8:29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya
Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
(Rom 12:2)
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
(2Co 3:18) Dan kita
semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
(Php
3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,

Pembentukan karakter hanya dan hanya akan sukses bila kita merelakan hati kita untuk dihajar oleh Tuhan.


Rev 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah
hatimu dan bertobatlah!


Jadilah kirbat anggur baru yang benar-benar baru




with warm regards

Monday, June 9, 2008

Giwang dan septitank



Pada suatu hari, ada seorang ibu menghubungi seorang pendeta via telepon sambil menangis-nangis.

"Pak, tolonglah saya " pinta ibu ini sambil sesenggukan dari seberang.

"Ada apa ta , Ci?" jawab bapak pendeta.

"Giwang saya kecemplung dalam toilet, Pak" kata sang ibu. Masih dalam nada yang sesenggukan.

"Lho kan Cece bisa beli lagi ta" pak pendeta mencoba menghibur

"Bapak ini ndak tahu" seskali suaranya nampak tersendat-sendat

"Berapa karat sih Ci" tanya pak pendeta penasaran.

"Seperempat karat Pak " jawab sang ibu.

"Lha kalo cuma seperempat karat kan itu kecil sekali Ci " sekali lagi bapak pendeta mencoba menghibur. Terlebih bapak pendeta ini mengerti betul kalau ibu ini adalah orang berada.

"Bapak ini ndak ngerti" lagi-lagi ibu ini tetap mengatakan bahwa bapak pendeta ini tidak mengerti permasalahannya.

"Pak, itu giwang merupakan gift dari alm. suami saya yang dibeli dari gaji pertama kali suami saya kerja Pak. Itu merupakan permata terbaik saya. Ia adalah mutiara terindah dari segala harta milik saya Pak" penjelasan ini membuat bapak pendeta terdiam.

Kemudian bapak pendeta ini memanggil jasa penyedotan septitank untuk menyelesaikan kasus ini.




Hari berikutnya ibu ini sudah nampak ceria lengkap dengan sepasang giwang di telinganya.

"Trimakasih lho Pak atas solusinya " sang ibu membuka pembicaraan.

"Critanya bagaimana bu?" tanya pak pendeta.

Kemudian sang ibu ini menceritakan detail kisah penyelamatan giwang yang terhilang ini.

Ibu ini bercerita, ketika isi septitank tinggal seperempat kaki, beliau turun tangan dan masuk kedalam septitank.

Rumah ibu ini masih model lama, sehingga model septitanknya pun juga model lama sehingga memungkinkan beliau masuk dan turun tangan.

Yup!

Turun tangan.

Ibu ini dengan rela dan suka cita mengobok-obok kotoran manusia dengan tangannya sendiri. Dia rela mengotori tangannya.

Usahanya tidak sia-sia.

Ketika ibu ini menemukan giwangnya diantara tumpukan kotoran manusia : dia bersorak dan membersihkannya dengan tissue dan langsung memakainya.

Ketika ibu ini menemukan mutiaranya yang hilang, dia bersorak-soarai, dia mengundang banyak orang untuk datang kedalam pesta merayakan kembalinya giwang kesayangannya yang hilang.

(kisah disadur dari kjisah nyata dalam kotbah Bapak. Pdt. Ir. Timotius Arifin DPM tanggal 8 Juni 2008 di Rock Center)


Bila sang ibu saja rela turun tangan , terjun diantara kotoran manusia, terlebih Allah yang penuh kasih.

Dia rela turun tangan, menanggalkan keIlahianNya [Tuhan, Tuan] dan mengambil rupa seorang hamba [manusia].

Dia berkenan turun tangan dan mencari manusia diantara tumpukan kotoran yang najis, lebih kotor dari kotoran manusia : dosa.


Heb 2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya:
"Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya?

Manusia dibuatnya menjadai sangat berharga dimatanya sehingga Dia rela untuk turun dan mencari yang hilang diantara semua kotoran dosa manusia.

Dia yang tidak kotor [Maha Kudus] dibuatnya menjadi kotor [najis].

Dia yang tidak berdosa dibuatnya menjadi berdosa.

2Co 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Dia tidak sekedar membersihkan manusia dengan tissue, namun dia membersihkannya dengan air yaitu air kehidupan, yakni Darah Anak Domba.

1Co 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah
memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.


Eph 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,


Tuhan mencari yang terhilang, sama seperti ibu tadi yang mencari perhiasannya yang paling berharga, maka manusia adalah milik kepunyaan Allah yang paling berharga.

Psa 17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu


Zec 2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--:



...maka bertindaklah dan berperanlah sebagai biji mata selayaknya harus berperan dan bertindak




with warm regards

Saturday, June 7, 2008

Dosa - Sin


Definitions of 'sin'
(sĭn) - 8
definitions - The American Heritage® Dictionary
sin (n.)
A transgression of a religious or moral law, especially when deliberate.

Secara definisi, apa yang disebut sebagai dosa [sin] adalah sebuah pelanggaran terhadap suatu tata aturan hukum moral agama.
Transgression adalah pemberontakan terhadap aturan yaitu sebuah pelanggaran.
Adam dan Hawa dikatakan berdosa [jatuh dalam dosa] bukan pada tindakan memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat. Tindakan memakan buah ini hanyalah sebuah akibat saja.
Apa yang disebut dosa pada Adam dan Hawa adalah tindakan ketika mereka melanggar perintah Tuhan, yaitu ketika Adam dan Hawa tidak tunduk dan taat untuk tetap memegang serta melakukan perintah itu. Adam dan Hawa lebih memilih mengikuti perintah [instruksi] Iblis dari pada instruksi dari Tuhan.
Ini adalah pelanggaran terhadap sebuah aturan hukum yang telah ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Pelanggaran atau pemberontaka terjhadap aturan inilah yang disebut dosa.
Akibat dari pelanggaran ini, yaitu ketika Adam dan Hawa melanggar garis batas instruksi ini, maka Adam dan Hawa lebih memilih untuk memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat.
Ini adalah rules yang berlaku

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
(Gen 2:16-17)

Ini adalah tindakan pemberontakan

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Gen 3:6)

No rules - No sin

Seandainya tidak ada rules, tentu saja sah-sah saja bila Adam dan Hawa memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu.
Manusia tidak akan pernah melakukan pelanggaran meskipun ia melakukan perbuatan itu.
Manusia tidak akan pernah berdosa.

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini! [Rom 7:7 ]

Ilustrasi

Ada sebuah perempatan di sebuah desa.
Orang bisa dengan bebasnya berlalu lalang melewati jalan ini
tanpa merasa takut untuk ditilang.
Lama kelamaan keadaan jalan semakin semrawut tidak
teratur dan sering terjadi kecelakaan.
Maka untuk mengatur kesemarwutan ini, otoritas desa memasang
lampu pengatur lalu lintas perempatan [lampu merah-kuning-hijau]
Aturan hukum baru mulai berlaku.

Lampu Merah :
Anda harus berhenti.
Lampu Hijau :
Anda harus berjalan
Lampu Kuning :
Anda harus memperlambat laju, sebab sebentar lagi Lampu merah menyala.
Namun justru kondisi ini dibaca sebaliknya - Silakan tancap gas kencang-kencang :D
Bila saat lampu merah menyala dan seseorang menerobos lampu ini, maka dia melanggar aturan ini dan secara hukum moral 'agama lalu lintas' ini, dia dikatakan telah berdosa.
Why rules

Kalau begitu, mengapa harus ada rules atau aturan?
Ada pepatah dunia mengatakan
Sesungguhnya, rules dibuat untuk ketertiban, segala sesuatu harus ada rules [hukum, aturan] yang berlaku.
Sebab Tuhan kita itu Tuhan Allah yang tertib [bdk. Col_2:5; 1Th_5:14; 2Th_3:11; 1Ti_1:4; Tit_1:6; Tit_1:10]

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. [2Ti 1:7 ]
Mengapa Tuhan justru memberikan Hukum Taurat yang mematikan?
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. (Gal 3:24 )
Hukum ini diberikan sebagai guidance [baca : Diselamatkan oleh Hukum Taurat]

'Dosa' didalam Alkitab

Berikut ini saya tampilkan daftar kata-kata yang berkaitan dengan dosa/sin/pelanggaran

Didalam kitab PL

1. chata חטא

H2398
חטא
chata
khaw-taw'
A primitive root; properly to miss; hence (figuratively and generally) to sin; by inference to forfeit, lack, expiate, repent, (causatively) lead astray, condemn: - bear the blame, cleanse, commit [sin], by fault, harm he hath done, loss, miss, (make) offend (-er), offer for sin, purge, purify (self), make reconciliation, (cause, make) sin (-ful, -ness), trespassive

Lemma dan turunan serta makna [penggunaan]

blame
Eze 43:23
committed
Jud 20:16
offended
Psa 51:7
purified
Num 19:13
purify
Isa 1:4
sinned
Exo 9:27, Exo 9:34, Exo 10:16, Exo 32:30, Exo 32:31, Exo 32:33, Lev 4:3, Lev 4:14, Lev 4:22, Lev 4:23, Lev 4:28, Lev 4:28, Lev 5:5, Lev 5:6, Lev 5:10, Lev 5:11, Lev 5:13, Lev 6:4, Num 6:11, Num 12:11, Num 14:40, Num 21:7, Num 22:34, Num 32:23, Deu 1:41, Deu 9:16, Deu 9:18, Jos 7:11, Jos 7:20, Jud 10:10, Jud 10:15, Jud 11:27, 1 Sam 7:6, 1 Sam 12:10, 1 Sam 15:24, 1 Sam 15:30, 1 Sam 19:4, 1 Sam 24:11, 1 Sam 26:21, 2 Sam 12:13, 2 Sam 19:20, 2 Sam 24:10, 2 Sam 24:17, 1 Ki 8:33, 1 Ki 8:35, 1 Ki 8:47, 1 Ki 8:50, 1 Ki 15:30, 1 Ki 16:13, 1 Ki 16:19, 1 Ki 18:9, 2 Ki 17:7, 2 Ki 21:17, 1 Chr 21:8, 1 Chr 21:17, 2 Chr 6:24, 2 Chr 6:26, 2 Chr 6:37, 2 Chr 6:39, Neh 1:6, Neh 1:6, Neh 9:29, Job 1:5, Job 1:22, Job 7:20, Job 8:4, Job 24:19, Job 33:27, Psa 41:4, Psa 51:4, Psa 78:17, Psa 78:32, Psa 106:6, Isa 42:24, Isa 43:27, Isa 64:5, Jer 2:35, Jer 3:25, Jer 8:14, Jer 14:7, Jer 14:20, Jer 33:8, Jer 33:8, Jer 40:3, Jer 44:23, Jer 50:7, Jer 50:14, Lam 1:8, Lam 5:7, Lam 5:16, Eze 18:24, Eze 28:16, Eze 37:23, Dan 9:5, Dan 9:8, Dan 9:11, Dan 9:15, Hos 4:7, Hos 10:9, Micah 7:9, Hab 2:10, Zeph 1:17
sinner
Job 35:6
sinneth
Gen 20:6, Lev 6:3
trespass
2. chet חטא

H2399
חטא
chet
khate
From H2398; a crime or its penalty: - fault, X grievously, offence, (punishment of) sin.

Lemma dan turunan serta makna [penggunaan]

faults
Gen 41:9
grievously
Lam 1:8
offences
3. chatta חטּא

H2400
חטּא
chatta
khat-taw'
Intensive from H2398; a criminal, or one accounted guilty: - offender, sinful, sinner.

Lemma dan turunan serta makna [penggunaan]

offenders
1 Ki 1:21
sinful
Num 32:14
sinners
5. chătâ'âh חטאה

H2401
חטאה
chătâ'âh
khat-aw-aw'
Feminine of H2399; an offence, or a sacrifice for it: - sin (offering), sinful.

Lemma dan turunan serta makna [penggunaan]

offering
6. chattâ'âh חטּאה

H2402
חטּאה
chattâ'âh
khat-taw-aw'
(Chaldee); corresponding to H2401; an offence, and the penalty or sacrifice for it: - sin (offering).

offering
7. chattâ'âh chattâ'th חטּאת חטּאה

H2403
חטּאת חטּאה
chattâ'âh chattâ'th
khat-taw-aw', khat-tawth'
From H2398; an offence (sometimes habitual sinfulness), and its penalty, occasion, sacrifice, or expiation; also (concretely) an offender: - punishment (of sin), purifying (-fication for sin), sin (-ner, offering).

offering
Exo 29:14, Exo 29:36, Exo 30:10, Lev 4:3, Lev 4:8, Lev 4:20, Lev 4:21, Lev 4:24, Lev 4:25, Lev 4:29, Lev 4:29, Lev 4:33, Lev 4:33, Lev 4:34, Lev 5:6, Lev 5:7, Lev 5:8, Lev 5:9, Lev 5:9, Lev 5:11, Lev 5:11, Lev 5:12, Lev 6:17, Lev 6:25, Lev 6:25, Lev 6:30, Lev 7:7, Lev 7:37, Lev 8:2, Lev 8:14, Lev 8:14, Lev 9:2, Lev 9:3, Lev 9:7, Lev 9:8, Lev 9:10, Lev 9:15, Lev 9:22, Lev 10:16, Lev 10:17, Lev 10:19, Lev 10:19, Lev 12:6, Lev 12:8, Lev 14:13, Lev 14:13, Lev 14:19, Lev 14:22, Lev 14:31, Lev 15:15, Lev 15:30, Lev 16:3, Lev 16:5, Lev 16:6, Lev 16:9, Lev 16:11, Lev 16:11, Lev 16:15, Lev 16:25, Lev 16:27, Lev 16:27, Lev 23:19, Num 6:11, Num 6:14, Num 6:16, Num 7:16, Num 7:22, Num 7:28, Num 7:34, Num 7:40, Num 7:46, Num 7:52, Num 7:58, Num 7:64, Num 7:70, Num 7:76, Num 7:82, Num 7:87, Num 8:8, Num 8:12, Num 15:24, Num 15:25, Num 15:27, Num 18:9, Num 28:15, Num 28:22, Num 29:5, Num 29:11, Num 29:11, Num 29:16, Num 29:19, Num 29:22, Num 29:25, Num 29:28, Num 29:31, Num 29:34, Num 29:38, 2 Chr 29:21, 2 Chr 29:23, 2 Chr 29:24, Ezr 8:35, Eze 40:39, Eze 42:13, Eze 43:19, Eze 43:21, Eze 43:22, Eze 43:25, Eze 44:27, Eze 44:29, Eze 45:17, Eze 45:19, Eze 45:22, Eze 45:23, Eze 45:25, Eze 46:20
offerings
Neh 10:33
punishment
Gen 4:7, Gen 18:20, Gen 31:36, Gen 50:17, Exo 10:17, Exo 32:30, Exo 32:34, Exo 34:7, Exo 34:9, Lev 4:3, Lev 4:14, Lev 4:14, Lev 4:23, Lev 4:26, Lev 4:28, Lev 4:28, Lev 4:32, Lev 4:35, Lev 5:6, Lev 5:6, Lev 5:10, Lev 5:13, Lev 19:22, Lev 19:22, Num 5:6, Num 5:7, Num 12:11, Num 19:9, Num 19:17, Num 32:23, Deu 9:21, Deu 9:27, Deu 19:15, 1 Sam 2:17, 1 Sam 14:38, 1 Sam 15:23, 1 Sam 15:25, 1 Sam 20:1, 2 Sam 12:13, 1 Ki 8:34, 1 Ki 8:35, 1 Ki 8:36, 1 Ki 12:30, 1 Ki 13:34, 1 Ki 15:26, 1 Ki 15:34, 1 Ki 16:19, 1 Ki 16:26, 2 Ki 12:16, 2 Ki 21:16, 2 Ki 21:17, 2 Chr 6:25, 2 Chr 6:26, 2 Chr 6:27, 2 Chr 7:14, 2 Chr 33:19, Neh 4:5, Job 10:6, Job 13:23, Job 14:16, Job 34:37, Job 35:3, Psa 32:5, Psa 32:5, Psa 38:3, Psa 38:18, Psa 51:2, Psa 51:3, Psa 59:3, Psa 59:12, Psa 85:2, Psa 109:14, Prov 10:16, Prov 14:34, Prov 20:9, Prov 21:4, Prov 24:9, Isa 3:9, Isa 5:18, Isa 6:7, Isa 27:9, Isa 30:1, Isa 30:1, Jer 16:10, Jer 16:18, Jer 17:1, Jer 17:3, Jer 18:23, Jer 31:34, Jer 36:3, Eze 3:20, Eze 18:24, Eze 33:14, Dan 9:20, Dan 9:20, Hos 4:8, Hos 10:8, Hos 13:12, Micah 1:13, Micah 3:8, Micah 6:7, Zech 13:1
sin--
Exo 32:32
sinful
Amos 9:8
sinner
8. chătîy חטי

H2408
חטי
chătîy
khat-ee'
(Chaldee); from a root corresponding to H2398; an offence: - sin.

sins
9. chattâyâ' חטּיא

H2409
חטּיא
chattâyâ'
khat-taw-yaw'
(Chaldee); from the same as H2408; an expiation: - sin offering.

offering
Di dalam kitab PB

1. hamartanō αμαρτάνω

G264
αμαρτάνω
hamartanō
ham-ar-tan'-o
Perhaps from G1 (as a negative particle) and the base of G3313; properly to miss the mark (and so not share in the prize), that is, (figuratively) to err, especially (morally) to sin: - for your faults, offend, sin, trespass.

amartanein
1 Jo 3:9
amartanei
John 5:14, John 8:11
amartanontaV
1 Ti 5:20
amartanonta
1 Jo 5:16
amartanonteV
1 Cor 8:12, 1 Pe 2:20
amartanontwn
Heb 10:26
amartanousin
1 Jo 5:16
amartanwn
1 Jo 3:6
amarthsantaV
Rom 5:14
amarthsantoV
Rom 5:16
amarthsantwn
2 Pe 2:4
amarthsasin
Heb 3:17
amarthsei
Matt 18:21
amarthsh
Matt 18:15
amarthsomen
Rom 6:15
amarthte
1 Jo 2:1
amarth
1 Cor 7:28
hmarthkamen
1 Jo 1:10
hmarton
2. hamartēma αμάρτημα

G265
αμάρτημα
hamartēma
ham-ar'-tay-mah
From G264; a sin (properly concrete): - sin.

amarthmata
Mark 3:28, Mark 4:12
amarthmatwn
Rom 3:25
amarthma
3. hamartia αμαρτία

G266
αμαρτία
hamartia
ham-ar-tee'-ah
From G264; sin (properly abstract): - offence, sin (-ful).

amartiaiV
4.hamartōlos αμαρτωλός

G268
αμαρτωλός
hamartōlos
ham-ar-to-los'
From G264; sinful, that is, a sinner: - sinful, sinner.

amartwloiV
Jam 5:20
amartwloV
with warm regards