Friday, May 2, 2008

Trinitas : Bapa Putra Roh Kudus



Bapa, Putra, Roh Kudus adalah Esa, satu kesatuan dalam satu Hayah [Existence], Satu Pribadi yang Esa.

  • Roh Kudus adalah Existence [Hayah] Allah dalam dimensi Roh atau Spirit, sebagai lawan dari human existence dalam materi.
  • Bapa adalah Roh Allah yang Exist [Hayah] dalam segala kemuliaan dan kekudusanNya
  • Putra adalah bagaimana Sang Roh Allah yang Exist [Hayah] dalam segala kemuliaanNya :

1. Melakukan segala kehendak dan perintahNya, yaitu dengan ber-Firman

Tanpa Firman [Sang Putra], maka Bapa adalah Allah yang bisu.

2. Menyatakan dirinya dalam rupa manusia, yaitu dengan mengambil rupa seorang Hamba, seorang Anak Manusia, dengan cara menanggalkan seluruh kemuliaanNya, mengosongkan atribut ke-IlahianNya.


Kenapa dan bagaimana Dia mau menjadi manusia?

Karena Elohim begitu mengasihi manusia, maka Dia mengutus DiriNya sendiri untuk menemui manusia.

  • Bukan dengan segala kemuliaanNya [Bapa] , namun Dia menanggalkan kemuliaaNya.

Php 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Bukan dalam rupa Bapa, namun mengosongkan seluruh kemuliaan itu.

Kenapa?

Karena tidak ada satu orang manusia berdosa pun yang sanggup melihat wajah Tuhan yang penuh kekudusan dan kemuliaan : maka misi penyelamatan akan berubah menjadi misi pembinasaan!

Exo 33:20-23
(20) Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
(21) Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
(22) apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
(23) Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

Adam dan Hawa sempat bergaul dan menikmati wajah Tuhan yang penuh kemuliaan dan kekudusan ini sebelum jatuh dalam dosa.

  • Bukan pula dalam hakekat atau rupa Roh [Roh Kudus], karena manusia tidak hidup dalam alam roh namun dalam alam materi.
Karena mata rohani manusia sudah di non aktifkan, maka manusia tidak dapat melihat realitas alam roh dimana Alah ada dengan mata fisik [biologis]

[Kecuali tanpa karunia dari Tuhan, Tuhan sanggup mengaktifkan mata rohani manusia untuk tujuan yang dikehendaki Allah, atau seseorang yang mengunakan medium kekuatan roh jahat]


Maka Elohim mengutus DiriNya yaitu FirmanNya agar mengambil rupa manusia.

Menjadi daging - incarnate, agar manusia bisa : melihat, meraba, menjamah, bergumul dengan Tuhan.
Dan yang terpenting adalah agar Allah bisa berbicara kepada manusia, menyatakan isi hati Allah kepada manusia!

Hanya Firman yang 'mungkin' menjalankan misi ini :

Joh 1:1-3
(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.


Elohim menjadikan dunia ini oleh Firman.

Bukan oleh Kemuliaan.

Bukan pula oleh Roh.


Demikian pula, Elohim menjadikan diriNya dalam rupa manusia oleh Firman.


Elohim berinisiatif dan komit untuk menyatukan kembali, menghilangkan pemisahan antara manusia dengan Tuhan.

Elohim berinisiatif dan komit untuk mengadakan pendamaian antara manusia dengan Tuhan, melalui Sang Firman yaitu Yesus.

Maka Sang Firman itu sendiri berFirman :

Joh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Dengan tegas Sang Firman yaitu Elohim sendiri, bukan subordinat Elohim, bahwa hanya melalui FirmanNya lah manusia bisa kembali kepada Bapa, yaitu ke dalam hadirat Elohim yang penuh Kemuliaan dan Kekudusan yaitu Bapa, kembali menimati persekutuan dengan Elohim.

Semua telah diserahkan kepada Sang Firman

Mat 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.


Ketika Sang Firman menjadi Manusia, Allah tetap ada di Sorga yaitu Kemuliaan yang ditanggalkanNya,




with warm regards

No comments: