Bro Moe :Jawaban saya [formatted and edited] :Quote dari sini
Bro n Sis nanya,
Apa cara pikir kemukakan bro Moe itu gak berarti menempatkan Yesus dlm subordinat Allah, dan mungkin juga Roh Kudus ya ?
Sama halnya klo jawabnya : TIDAK TAHU, untuk pertanyaan "Apakah ada keselamatan di luar Kristus ?"
(Tuhan--maksudnya Allah Bapa-- itu maha segalanya, shg tidak mungkin pikiran manusia yg terbatas mengetahui dg sempurna pikiranNya. Jadilah Kristen itu pilihan terbaik & tepat).
Jawaban keimanan sepertinya masih menjadi yg terbaik. Jg jawaban yg bersifat "berpromosi" seperti dari bro Moe itu : Yuuk kita berkompetisi aja !!!
Begitu kita masuk ke wilayah iman, sepertinya jadi eksklusive.
Begitu kita masuk ke lingkungan (toleransi), sepertinya terjebak dlm ordinasi.
Gimana yah ?
Dalam pemahaman saya, Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus masing-masing bukanlah subordinat terpisah , namun Dialah yang Esa.
Sedikit menyinggung Trinitas :
Dunia dijadikan Elohim (yaitu KeEsaan Allah Kemuliaan - Bapa, Allah Firman -Putra dan Allah Hakekat Roh - Roh Kudus).
Manusia dijadikan oleh Elohim.
Manusia pada mulanya bertemu muka dengan Elohim.
Siapa Elohim ini?
Bapa kah?
Putra kah?
Roh Kudus kah?
Jawabnya : 'ALL'! Semua.
Semua bukan dalam bentuk Eloah, namun Elohim Echad, Dalam bentuk Allah yang penuh kemuliaan dan kekudusan yang bisa dilihat mata manusia (Bapa) dan yang dapat didengarkan Suaranya (Firman/Putra) dan dalam esensi (hakekat) Roh (Roh Kudus), bukan materi .
Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka terjadi pemisahan.
Akibat dari dosa ini :
- Manusia terpisah dari Allah.
- Manusia kehilangan kemampuan untuk : bertemu muka, memandang wajahNya dan mendengar suaraNya secara langsung.
- Mati
Akibat dari dosa ini pula, maka Elohim (Allah) tidak mungkin lagi menemui manusia seperti semula, karena akan menyebabkan manusia bisa langsung binasa terkena radiasi kemuliaanNya.
Mungkin kita bertanya : kenapa sesaat manusia jatuh dalam dosa masih bsa bertemu muka dan terjadi dialog ttg sebab dan akibat kejatuhan dan mereka tidak langsung binasa?
Ilustrasi :
Bayangkan anda memotong dahan atau ranting sebuah pohon.
Anda telah melepaskan, memisahkan ranting dari pokoknya.
Anda telah memisahkan ranting dari pokok kehidupan semula.
Pertanyaanya :
Apakah si ranting langsung mati kering kerontang?
Tidak.
Dia memerlukan waktu beberapa saat (jam, hari, mingu, bulan, tahun) untuk proses menuju kematiannya.
Karena Elohim begitu mengasihi manusia, maka Dia mengutus DiriNya sendiri untuk menemui manusia.
- Bukan dengan segala kemuliaanNya, namun Dia menanggalkan kemuliaaNya.
Php 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Bukan dalam rupa Bapa, namun mengosongkan seluruh kemuliaan itu.
- Bukan dalam hakekat atau rupa Roh, karena manusia tidak hidup dalam alam roh namun dalam alam materi.
Maka Elohim mengutus DiriNya yaitu FirmanNya agar mengambil rupa manusia.
Menjadi daging - incarnate, agar manusia bisa : melihat, meraba, menjamah, bergumul dengan Tuhan.
Dan yang terpenting adalah agar Allah bisa berbicara kepada manusia, menyatakan isi hati Allah kepada manusia!
Hanya Firman yang 'mungkin' menjalankan misi ini :
Joh 1:1-3
(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Elohim menjadikan dunia ini olehFirman.
Bukan oleh Kemuliaan.
Bukan pula oleh Roh.
Demikian pula, Elohim menjadikan diriNya dalam rupa manusia oleh Firman.
Elohim berinisiatif dan komit untuk menyatukan kembali, menghilangkan pemisahan antara manusia dengan Tuhan.
Elohim berinisiatif dan komit untuk mengadakan pendamaian antara manusia dengan Tuhan, melalui Sang Firman yaitu Yesus.
Maka Sang Firman itu sendiri berFirman :
Joh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Dengan tegas Sang Firman yaitu Elohim sendiri, bukan subordinat Elohim, bahwa hanya melalui FirmanNya lah manusia bisa kembali kepada Bapa, yaitu ke dalam hadirat Elohim yang penuh Kemuliaan dan Kekudusan yaitu Bapa, kembali menimati persekutuan dengan Elohim.
Semua telah diserahkan kepada Sang Firman
Mat 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Apa yang diFirmankan oleh Yesus adalah kehendak, pikiran dan isi hati Elohim itu sendiri.
flowman wrote: |
Sama halnya klo jawabnya : TIDAK TAHU, untuk pertanyaan "Apakah ada keselamatan di luar Kristus ?" (Tuhan--maksudnya Allah Bapa-- itu maha segalanya, shg tidak mungkin pikiran manusia yg terbatas mengetahui dg sempurna pikiranNya. Jadilah Kristen itu pilihan terbaik & tepat). |
Benar, pikiran kita terbatas.
Namun justru dalam keterbatasan pikiran manusia itulah, Sang Firman menyampaikan :
1. Pikiran Elohim.
2. Isi hati Elohim.
3. Kehendak Elohim.
Kalau ada yang bertanya : 'Apakah ada keselamatan diluar Kristus?'
Maka jawabannya : TIDAK (tanpa embel-embel 'TAHU' dibelakangnya)
Act 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
flowman wrote: |
Jawaban keimanan sepertinya masih menjadi yg terbaik. Jg jawaban yg bersifat "berpromosi" seperti dari bro Moe itu : Yuuk kita berkompetisi aja !!! Begitu kita masuk ke wilayah iman, sepertinya jadi eksklusive. Begitu kita masuk ke lingkungan (toleransi), sepertinya terjebak dlm ordinasi. Gimana yah ? tq |
1. Mat 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
2. Mat 10:18-19
(18 ) Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
(19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
with warm regards
No comments:
Post a Comment