15:9 Firman Tuhan kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.15:11 Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya.15:12 Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.15:13 Firman Tuhan kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.15:14 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.15:15 Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu.15:16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap."15:17 Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:15:19 yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon,15:20 orang Het, orang Feris, orang Refaim,15:21 orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."
Pada hari itu Tuhan Allah mengadakan perjanjian dengan Abram, namun uniknya hanya salah satu pihak saja yang 'menandatangi' perjanjian saat itu.
Ayat 17 mencatat dengan jelas bahwa hanya Tuhan sendirilah (dalam bentuk perapian berasap dan suluh berapi) yang berjalan diantara kedua bagian korban ini, sedangkan Abram masih tertidur lelap (cf. ayat 12 & 17)
Layaknya sebuah perjanjian modern saat ini :
Masing-masing pihak menandangani surat perjanjian diatas masing-masing meterai yang ada (rupanya perjanjian Tuhan dengan Abram merupakan blue print perjanjian modern ).
Namun, rupanya hanya Tuhan saja yang menandatangi (berjalan) diantara kedua meterai (korban), sedangkan Abram masih tertidur lelap.
Bukankah seharusnya kedua belah pihak berjalan beriringan diantara ke dua belah meterai (korban) yang ada?
Meskipun demikian Tuhan tetap menganggap sah perjanjian ini, namun dengan catatan : keturunan Abram akan diperbudak di negeri asing dalam jangka waktu tertentu (cf. ayat 13)
Salam