Saturday, December 8, 2007

Berilah dan kamu akan diberi

Luk 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


Ketika terjadi depresi besar-besaran -The Great Depression, maka hampir di seluruh dunia mengalami stagnasi, kolaps dan berujung pada Perang Dunia II

Code:
The Great Depression (also known in the U.K. as the Great Slump) was a dramatic, worldwide economic downturn beginning in some countries as early as 1928. The beginning of the Great Depression in the United States is associated with the stock market crash on October 29, 1929, known as Black Tuesday. The depression had devastating effects in both the industrialized countries and those which exported raw materials. International trade declined sharply, as did personal incomes, tax revenues, prices and profits. Cities all around the world were hit hard, especially those dependent on heavy industry. Construction was virtually halted in many countries. Farming and rural areas suffered as crop prices fell by 40 to 60 percent.[1] Mining and logging areas had perhaps the most striking blow because the demand fell sharply and there were few employment alternatives.



(Dorothea Lange's Migrant Mother depicts destitute pea
pickers in California, centering on Florence Owens Thompson,
a mother of seven children, age 32, in Nipomo, California, March 1936.)


Dalam masa itu, bumi seakan-akan berhenti berputar. Roda perekonomian macet - tidak berputar - tidak bergerak.

Dibutuhkan mujizat
Dibutuhkan sesuatu yang menggerakkan roda
Dibutuhkan kerelaan untuk memberi sumber daya penggerak
Dibutuhkan hati yang mau memberi

Code:
It was America's first billionaire John D. Rockefeller, who in spite of the Great Depression managed to build this huge office complex while others predicted his failure. His fate was nearly sealed when the Metropolitan Opera pulled out of the project. They were supposed to be the linchpin in the operation. Now the problem facing Rockefeller's architects was how to build enough office space to make the project work economically

Sumber

Code:
When the Met abandoned the project after the 1929 stock market crash, Rockefeller came up

Sumber

Yang semuanya itu merupakan 'kerelaan memberi' dan menaruh resiko besar bagi keluarga itu

Code:
The complex would also boost downtown development at a time when the Rockefeller family was making a big financial bet on the area with the construction of Chase Plaza.


Saat ia ditinggalkan sendirian, ia rela mengeluarkan dana besar-besaran di tengah masa depresi besar - yang belum tahu ujung akhir nya - banyak pengangguran - banyak kebangkrutan - dan roda ekonomi tidak bergerak : ia turun tangan - memberi.

Ia memberi pekerjaan bagi para kaum penganggur
Kaum pengganggur mendapat pekerjaan dan menghasilkan uang.
Kaum pengganggur menjadi kaum pekerja.
Kaum pekerja berpenghasilan memerlukan kebutuhan pokok sehari-hari.
Produsen kebutuhan pokok memiliki harapan : akhirnya, ada yang sanggup membeli produknya.
Demikian juga pabrikan-pabrikan supplier bahan bangunan mendapat suntikan darah baru : ada yang sanggup mendanai dan membeli produk-produk mereka, saat orang ini membangun suatu komplek di Lower Manhattan



Bahkan ia rela mengeluarkan dana sebesar US$ 8.5 juta untuk PBB :

Code:
John D., Jr. in 1946 donated $8.5 million to the United Nations to buy property for its headquarters. The land was then turned over to the member nations as sovereign property. This removed the land from the jurisdiction of the United States. It was a symbolic gesture.

sumber

Dan pada akhirnya, keluarga itu pun mendapat bagiannya sendiri : ia diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaannya

Mereka dulu pada suatu masa pernah mendapat cap sebagai the enemy of the state, kini mereka sudah menebusnya

Ketika kita melihat yang lemah dan miskin
Ketika kita mengulurkan tangan kepada si lemah dan si miskin, sesungguhnya kita mengulurkan tangan itu kepada kita sendiri - pada akhirnya.

Ini adalah suatu 'rantai makanan'

Bukan sebuah siklus yang saling menghancurkan seperti ini - egocentris



Namun suatu rantai makanan yang saling melayani - pelayan yang satu terhadap yang lain



Code:
Seorang petani jagung yang selalu mendapat hadiah utama dalam Perlombaan Tani Nasional, mempunyai kebiasaan membagi-bagikan biji jagung yang paling baik kepada petani-petani di sekitarnya.

Ketika ditanya mengapa ia berbuat demikian, ia menjawab :

"Sebenarnya saya melakukan hal ini untuk kepentingan diri saya sendiri. Angin menerbangkan serbuk-serbuk dan membawanya dari ladang ke ladang. Maka kalau petani-petani di sekitar saya menanam jagung yang mutunya lebih rendah, penyerbukan silang akan menurunkan mutu jagung saya. Itulah sebabnya saya memikirkan supaya mereka hanya menanam jagung yang paling baik"

Semua yang kauberikan kepada orang lain adalah pemberian untuk dirimu sendiri

Sumber

Bila kita mengajukan ego diri kita sendiri, tidak mau memperhatkan kebutuhan dan kepentingan orang lain, bisa saja kita mebunuh ulat yang sangat mengganggu.

Ulat mati dan punah
Kupu-kupu pun lenyap
Tanaman pun tidak akan menghasilkan buah-buahan dan biji-bijian
Binatang dan kita pun kelabakan

Apa yang hendak kita makan hari ini?

Kanibalisme ?

Hope, it is untrue...

So

Berilah, maka kamupun akan diberi...
Mungkin kamu akan menerima saat itu juga
Mungkin kamu akan menerima dalam bentuk yang sama entah berbeda
Mungkun anak cucu mu yang akan menuainya ...


Salam

No comments: