Wednesday, March 12, 2008

Laughing box

Summary :

"Squidward has had enough of SpongeBob's incessant laughter, so he tricks his neighbor into believing that SpongeBob has a laugh-related illness. According to the made-up disease, if SpongeBob laughs one more time in the next 24 hours, his laugh box will explode and he will never laugh or giggle again. For the rest of the day, SpongeBob fights every single urge to chuckle. The next morning, SpongeBob discovers that he completely lost the ability to laugh. Now utterly grief stricken, all SpongeBob can do is cry his eyes out. Squidward finally confesses to the forlorn sponge, as the weeping was more annoying than SpongeBob's giggles and after Squidward admits everything, Spongebob laughs to see it was a good joke and Squidward laughs too much, he was taken to the hospital. Later, it reveals Squidward losted his laugh and the doctor points out that someone gave him half of his or her laugh box. It isn't Patrick, Sandy or Mr. Krabs, it was Spongebob. Squidward starts to laugh like Spongebob and runs out of the building."

Squidward sangat jengkel dan terganggu sekali dengan gaya tertawa Spongebob.



Squidward punya akal untuk menghentikan gaya tawa Spongebob.
Dia memberitahu Spongebob bahwa Sopengebob terserang penyakit yang berkaitan dengan tertawa. Bila dalam waktu 24 jam ia tertawa lagi, maka akibatnya sangat fatal : organ tubuh kotak tertawa (laughing box) Spongebob akan meledak!
Dengan sekuat tenaga Spongebob menahan segala gejala tertawanya :



Akibatnya keesokan harinya Spoengebob benar-benar menemukan dirinya sudah tidak bisa tertawa lagi.



Sepanjang hari ia menangis meraung-raung.

Squidward merasa kesal dengan ulah Sopengebob ini. Akhirnya dia mendatangi dan berbicara jujur apa adanya :



Bahwa penyakit yang dialami Spongebob hanyalah akal-akalan Squidward saja. Squidward tertawa terbahak-bahak sampai akhirnya organ tubuh kotak tertawanya meledak!



Squidward diopname di rumah sakit.

Sayang, kotak tertawanya harus diamputasi sehingga dia tidak bisa tertawa lagi



Quote:

Patrick: Look he's waking up.

Squidward
: Where am I?

Sandy
: Your in the hospital silly, you broke your laugh box.

Mr. Krabs
: The doctor said it was the most dried out under used laugh box he'd ever laid eyes on.



Patrick: So they cut it out.

Squidward
: CUT IT OUT!!

Patrick
: Yeah, wanna see it, it's fun to shake it up and watch it bounce around.



Squidward: AHHH! GIVE ME...OOO, I can never laugh again?

Doctor
: Nonsense, your laugh should be stronger then ever.

Squidward: But you cut out my laugh box.

Doctor
: Yes, but uh, one of your friends generously allowed us to transplant part of theirs to you. (Squidward looks at everyone round the room)

Patrick
: Nope.

Mr Krabs
: They wouldn't pay me.

Sandy
: Your getting warmer. (Squidward looks at Spongebob, Spongebob reveals a plaster on him.)



Squidward: Spongebob? (Squidward laughs like Spongebob)



Spongebob: Hey, you laugh just like me.



(Squidward and Spongebob both laugh exactly the same, Squidward dives out the hospital)

Spongebob
: There he goes, off to share his laughter with the world.


Spongebob rela memberikan sebagian organ tubuh kotak suaranya (laughing box) kepada Squidward yang 'membenci' dirinya.

Supaya Squidward bisa tertawa lagi

Sebuah senyum dan tawa yang sama dan serupa dengan senyum dan tawa milik Spongebob

Kisah diatas memang lucu dan menghibur, meskipun hanya sesaat

Namun kisah berikut adalah kisah penghiburan kekal...




Joh 10:15 (b) Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Yesus rela datang untuk memberi

Joh 10:10 (b) Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Yesus memberikan nyawaNya kepada mereka yang membeciNya dan tidak mengenalNya

Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Supaya mereka memiliki 'nyawa' yan sama dengan Yesus : menjadi serupa dan segambar (Kej 1:26)

Rom 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.




with warm regards

No comments: