Saturday, February 2, 2008

Dua tiga

Ada apa dengan angka dua tiga ini?

Mungkin ada yang membacanya sebagi dua puluh tiga

Mungkin ada juga yang tetap membaca dua tiga

Mungkin ada juga yang membacanya sebagai dua atau tiga

Satu dua tiga...



Daud adalah pemazmur terkenal disepanjang masa

Apa yang dia tulis adalah : apa yang ia rasakan, bagimana dia menjalani, bagaimana dia mengalami dan bagaimana ia pahami serta bagaimana ia amin-i


Daud adalah seorang anak yang tersingkirkan , tidak setinggi dan tidak segagah saudara-saudaranya yang lain.


Dia sering diapandang hina oleh saudara-saudaranya

1Sa 17:28 Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."

Ketika Samuel mencari calon raja Israel pengganti Saul, dimata Isai dan mungkin Samuel sendiri, Daud tidak masuk hitungan.

1Sa 16:11 Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba."

Namun Tuhan melihat hati

1Sa 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."


Perjuangan hidup Daud penuh tantangan.

Setelah diurapi Samuel, Daud tidaklah otomatis menjadi raja menggantikan Saul.

Dia dianiaya Saul - bahkan sering sekali nyaris dibunuhnya

Ketika menjadi raja pun, Daud senantiasa hidup dalam pergumulan : between betray anda betrayal


Meskipun Daud hanya menggembalakan dombanya yang sejumlah dua tiga ekor saja, Daud tetap setia dan bertekun menggembalakan domba-domba yang ada padanya.

Daud tahu harus bersikap seperti apa terhadap domba-dombanya :

Daud rela mempertaruhkan nyawanya untuk domba-dombanya menghadapi beruang atau singa

1Sa 17:34-36
(34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
(35) maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
(36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."

Maka Daud yang sama juga menyadari bahwa dirinya adalah domba ditangan Seorang Gembala Agung

Daud mengungkapkan hal ini dalam Mazmur dua tiga

Psa 23:1-6
(1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
(4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
(5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Daud melihat, bahwa Tuhan adalah Gembala yang setia

Setia memelihara dia

Setia menjagai dia

Setia menghibur dia

Sebagaimana Daud rela memberikan nyawanya buat kawanan dombanya, maka Daud juga melihat dengan iman bahwa Tuhan Sang Gembala Agung juga rela memberikan nyawaNya badi dia

Joh 10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya

Daud tahu bagaimana cara menangani domba-dombanya yang bertingkah liar, sebagaimana dia juga menyadari ketika dirinya betingkah liar dihadapan Sang Gembala


Patahkan Kakinya

Ada seorang hamba Tuhan di Australia yang selain melayani sebagai Gembala Sidang, dia juga adalah seorang gembala domba dan dia memiliki banyak domba peliharaan.

Dalam keseharian dia menggembalakan domba, memberi mereka makan, membawa mereka ke padang rumput, dia menemukan seekor domba yang nakal dan memiliki karakter yang sangat berbeda dengan domba-domba yang lain. Domba nakal ini selalu memisahkan diri dari teman-temannya.
Ketika domba-domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka, atau ketika gembalanya sedang menggiring domba-dombanya ke padang rumput, si domba nakal akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, jauh dari kelompoknya.

Reaksi si gembala adalah selalu mengejar domba nakal ini dan menempatkannya kembali ke kelompoknya. Dan hal ini selalu dia lakukan berulang kali, jadi, bila si domba nakal memisahkan diri, si gembala akan mengejar dan menggendongnya untuk mengembalikan dia ke kelompoknya.

Gembala ini sabar menghadapi hal ini karena dia juga seorang gembala yang Tuhan percayakan jemaat kepadanya (mungkin juga ada jemaat yang nakal kaya' begini..), tapi setelah berkali-kali hal ini terjadi, si gembala pusing juga ternyata... dan dia mulai menyampaikan hal ini kepada Tuhan dalam doanya...

"Tuhan... Engkau adalah seorang Gembala yang baik... dalam Mazmur, Daud pun mengilustrasikan Engkau sebagai Gembala yang membawa domba-domba-Mu ke padang rumput yang hijau.
Daud, pada masa mudanya pun adalah seorang gembala domba dan apa yang dia ungkapkan tentang Engkau, sebagai seorang Gembala, ku percaya bahwa Daud pun menemukan hal-hal ini ketika dia sedang menggembalakan dombanya.
Tuhan... Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu... jadi kalo Engkau ada pada posisiku... apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal ini?"

"Patahkan kakinya..." kata Tuhan.

"Haa... Tuhan... patahkan kakinya...? (sambil mikir, ko' Tuhan tega amat) Tanya balik ke Tuhan.

Tapi, kembali jawaban Tuhan, "...patahkan kakinya..."

Menyadari bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, dia ngikut apa yang Tuhan suruh dia buat. Maka, esok harinya, ketika sedang menggembalakan domba, si domba nakal melakukan kebiasaannya dan si gembala mengangkatnya, sambil berkata dalam hati,

"Tuhan... aku nggak tega, tapi karena Engkau yang suruh aku untuk patahkan kakinya, maka aku akan patahkan kakinya..."

Si domba nakal merintih kesakitan dan si gembala nggak tahan mendengarnya, hatinya sakit sekali mendengar rintihan itu, namun dia sangat mengasihi domba itu dan dia patuh dengan apa yang Tuhan suruh dia lakukan.

Setelah dia mematahkan kaki si domba nakal, kaki tersebut dia balut. Setiap hari dia menggendong domba nakal itu karena dia nggak bisa jalan. Si domba itupun dirawat olehnya, domba itu makan rumput di samping gembalanya karena bila dia makan rumput dengan teman-temannya - dia akan terinjak, bila sedang berjalan-jalan di padang rumput, si gembala akan menggendongnya.

Inilah yang terjadi... setiap kali domba nakal ini haus, dia akan menjilat keringat si gembala yang menggendongnya, kepalanya selalu bersandar pada dada si gembala dan menggosokkan kepalanya di bahu gembala bila sedang berjalan-jalan di padang rumput.

Selama kakinya patah, domba nakal ini sangat bersikap manis dan hampir setiap saat, dia menjilat keringat gembalanya... dia tidak berdaya, sangat bergantung pada gembalanya.

Akhirnya, kakinya pun sembuh. Si gembala membuka balut pada kakinya dan melepaskannya untuk bermain-main dengan teman-temannya yang lain.
Namun, hal inilah yang terjadi... dia tidak berlari ke kelompoknya, tapi terus merapatkan dirinya antara kaki gembalanya... sehingga si gembala mengangkatnya (dan si domba nakal masih terus menerus menjilat keringat si gembala!) dan harus meletakkan dia di kelompoknya, tapi si domba nakal selalu berlari mengikuti dan merapatkan dirinya kembali ke gembalanya!

Si gembala berulang kali melakukan hal ini,tapi, berulang kali pula si domba nakal kembali kepadanya... Si gembala bingung dengan perilaku domba nakal ini, dan dalam kebingungannya Tuhan berkata kepadanya,

"Itulah yang tidak dimengerti oleh umat-Ku...
Ketika Aku membiarkan mereka berbeban berat atau terluka atau Aku ijinkan sesuatu menimpa mereka... itu adalah untuk membawa mereka mendekat kepada-Ku.
Aku melakukan itu untuk membuat mereka mengerti betapa berharganya mereka di hati-Ku... betapa Aku ingin mereka hidup bergantung hanya pada-Ku, dekat dan intim dengan-Ku.
Tapi,seringkali,mereka semakin menjauh ketika hal-hal itu terjadi..."

Gembala itu akhirnya mengerti, mengapa Tuhan menyuruh dia mematahkan kaki domba nakal itu, yaitu untuk menyatakan isi hati-Nya, betapa manusia berharga di hati-Nya dan mengajar dia tentang kerinduan Allah untuk hidup intim dengan umat-Nya. Namun, banyak orang yang nggak menyadari hal itu dan Allah mau dia menyatakan itu kepada jemaat-Nya.


---


Teman... terkadang kita nggak sadar bahwa hal-hal kecil yang kita hadapi setiap hari, adalah proses pembentukan karakter.
Kita m
au sama-sama belajar yuk...


"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu..."
{ Yeremia 29:11-14b }


Barangkali Anda pernah membaca artikel seperti diatas (saya ambil dari email seorang sahabat), entah sama persis, entah mungkin memiliki kemiripan jalan cerita ...

Tuhan kadang mematahkan kaki kita, agar kita tidak bertingkah liar

Namun Dia tidak sekedar mematahkan kaki saja, namun Dia lah yang membalut dan membebat kita

(Job 5:18 ) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

(Psa 147:3) Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;

(Isa 30:26) Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.

(Hos 6:1) "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.


with warm regards

No comments: