Monday, February 11, 2008

Little Red Riding Hood



ONCE upon a time, near the edge of a thick forest, lived a little girl and her mother.

(Alkisah, dipinggiran sebuah hutan yang lebat, tinggallah seorang gadis kecil bersama ibunya)

One day the mother made a beautiful hood for the little girl out of a piece of lovely red silk, and the little girl wore the red hood wherever she went.

(Pada suatu hari, sang ibu membuat sebuah kerudung untuk si gadis kecil dari sebuah kain sutera merah yang anggun, dan si gadis kecil selalu memakai kerudung merah kemanapun ia pergi)

SHE was soon known by everyone as "Little Red Riding Hood."

(Dia segera dikenal oleh semua orang dengan julukan Si Kecil Kerudung Merah)

Little Red Riding Hood's gran'ma lived at a clearing in the center of the forest, all by herself.

(Nenek Si Kecil Kerudung Merah tinggal di ruang terbuka di tengah hutan seorang diri)

One time when Little Red Riding Hood's mother had baked some lovely cookies, Little Red Riding Hood asked her mother if she might take some to gran'ma.

(Suatu ketika ibu Si Kecil Kerudung Merah membuat kue-kue yang enak, Si Kecil Kerudung Merah memohon kepada ibunya untuk mengantarkan beberapa potong kue kepada neneknya)

Mamma put the little red bonnet on the child's head and filled the basket with fresh cookies.

(Sang ibu memasang kerudung merah pada kepala anaknya dan mengisi sekeranjang penuh kue-kue segar)

LITTLE Red Riding Hood skipped through the forest toward her grandmother's house. She stopped to gather a large bouquet of beautiful flowers for gran'ma.

(Si Kecil Kerudung Merah mengambil jalan pintas menuju rumah neneknya. Dia berhenti untuk memetik beberapa bunga indah untuk neneknya)

MANY beautiful butterflies flitted across her path and Little Red Riding Hood ran after them.

(Banyak sekali kupu-kupu beterbangan di sepanjang jalan yang ia lalui. Si Kecil Kerudung Merah pun mengejar mereka)

She did not try to catch them, though, for that would have ruined their lovely wings.

(Dia tidak berusaha menangkap mereka, sebab pikirnya, dengan demikian ia akan menghancurkan sayap-sayap indahnya)

PRESENTLY a dry branch cracked at the side of the forest path and Little Red Riding Hood expected to see a deer.

(Tiba-tiba sebatang dahan pohong kering patah melintangi jalan yang dilaluinya dan Si Kecil Kerudung Merah berharap ia dapat melihat seekor rusa)

Instead, a large grey wolf walked through the bushes and strolled up beside her.

(Namun bukan seekor rusa yang nampak, seekor serigala abu-abu besar berjalan menembus semak-semak dan mendekati dia)

"WHERE are you going, Little Red Riding Hood?" the wolf asked, as he tried to smile at the child.

(Hendak kemanakah kamu, Si Kecil Kerudung Merah?" tanya serigala, sembari mencoba mengumbar senyum pada sang gadis kecil)

"I am taking this basket of lovely cookies to gran'ma who lives in the center of the forest", she replied.

("Saya membawa sekeranjang penuh kue-kue untuk nenek saya yang tinggal di tengah-tengah hutan" jawabnya)

THE wolf sniffed at Little Red Riding Hood's basket, and, after finding out just where the grandmother lived, he jumped into the bushes and disappeared.

(Serigala mengendus-endus keranjang Si Kecil Kerudung Merah, dan, setelah mengingat-ingat dimana letak rumah sang nenek, serigala langsung lompat masuk semak-semak dan menghilang)

LITTLE Red Riding Hood had never met the wolf before, but she did not like his looks, however, she was a brave little girl, and was not frightened.

(Si Kecil Kerudung Merah belum pernah bertemu dengan serigala sebelumnya, tetapi dia sangat tidak menyukai tampangnya, bagaimanapun juga, dia adalah gadis cilik yang pemberani, dan tidak takut)

After a while she came to where some wood-choppers were cutting wood to take to the market.

(Beberapa saat kemudian sampailah ia di suatu tempat dimana para tukang kayu sedang memotong kayu untuk dijual di pasar)

WHEN Little Red Riding Hood told them of the wolf, they were surprised that the wolf had not attacked her.

(Ketika Si Kecil Kerudung Merah menceritakan kepada mereka tentang serigala, mereka sangat heran karena serigala itu tidak menyerangnya)

"Perhaps the wolf heard us chopping wood and knew we would come to your assistance", one of the men said.

("Mungkin serigala mendengar kita sedang memotong kayu dan tahu kita akan datang untuk membantunya" kata salah seorang dari mereka)

"I am not afraid", Little Red Riding Hood told the men as she left them and ran down the path.

("Saya tidak takut" kata Si Kecil Kerudung Merah sembari lari menuruni jalan meninggalkan para tukang kayu)

The little cottage in which Red Riding Hood's grandmother lived looked very lonesome as the child crossed the clearing and walked up to the door.

(Pondokan kecil dimana nenek Si Kecil Kerudung Merah tinggal nampak sepi ketika gadis kecil menyeberangi halaman dan mendekati pintu rumah)

"ARE you there, Gran'ma?" Little Red Riding Hood called as she knocked at the door.

("Nenek ada?"panggil Si Kecil Kerudung Merah sambil mengetuk pintu)

"Yes, my child," answered a loud gruff voice.

("Ya, anakku" sebuah suara serak dan kasar)

"That cannot be gran'ma's voice", thought Little Red Riding Hood, "for her voice is sweet and low".

("Itu bukan suara nenek", pikir Si Kecil Kerudung Merah, "karena suara nenek saya itu indah dan lembut")

"Why do you not open the door, gran'ma?" asked the little girl, for grandma had never behaved in this manner before.

("Mengapa nenek tidak membuka pintu?" tanya si gadis kecil, karena tidak seperti biasanya neneknya bertingkah seperti ini)

"I am sick in bed with a terrible cold, my dear. Just lift the latch and walk in!"

("Saya sakit di tempat tidur, demam parah, sayang. Angkat saja palang pintu dan masuklah")

So Little Red Riding Hood lifted the latch and walked in.

(Maka Si Kecil Kerudung Merah mengangkat palang pintu dan masuk)

MY! what a sight met her eyes; chairs were turned over, dishes were broken, and gran'ma's beautiful table cover lay in the center of the room with a great hole torn in it.

(Ya ampun! Suatu pemandangan yang kacau; kursi-kursi berjumpalitan, piring-piring pecah, dan tutup meja nenek yang indah tergeletak ditengah ruangan dengan lubang besar bekas cakaran)

THEN Little Red Riding Hood looked at her grandmother in the bed.

(Kemudian Si Kecil Kerudung Merah melihat neneknya di tempat tidur)

"Why gran'ma, how your hands have changed; they used to be soft and white and now they are covered with long hairs", the child exclaimed.

("Kenapa Nek, mengapa lenganmu berubah; biasanya putih dan halus dan sekarang kog ditutupi rambut panjang" teriaknya)

"I have been gathering chestnuts and the burrs stuck to my fingers."

("Saya sedang mengumpulkan kacang-kacangan dan bulu-bulu menempel di jemariku")

WHAT large eyes you have gran'ma!" exclaimed Little Red Riding Hood, as the figure in the bed peeped its eyes out from under the covers.

("Mengapa mata nenek jadi besar!" teriak Si Kecil Kerudung Merah kaget, nampak bayangan mata dibalik selimut)

"All the better to see you with, my dear."

("Semua itu agar saya bisa melihat kamu dengan lebih jelas, sayang")

"But, gran'ma, what a black nose you have."

("Tetapi, mengapa hidung nenek hitam?")

"All the better to smell the cookies in your basket with."

("Sangat baik untuk mencium aroma kue-kue dalam keranjangmu")

"But, gran'ma, what large teeth you have!"

("Tetapi Nek, mengapa gigimu besar-besar?")

ALL the better to eat you with!" and with these words the big grey wolf, who had been pretending he was Little Red Riding Hood's grandmother, sprang from the bed and rushed at the little girl.

("Karena sangat cocok untuk memakanmu!" dan dengan berkata demikian, muncullah serigala abu-abu besar yang telah berpura-pura mejadi nenek Si Kecil Kerudung Merah, meloncat dari tempat tidur hendak menerkan gadis kecil)

THE big grey wolf had scarcely left the bed when the door flew open and the woodcutters rushed in with their sharp axes.

(Serigala abu-abu besar dengan kasar meninggalkan tempat tidur ketika tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah para tukang kayu dengan membawa kapak-kapak tajam)

WHEN the woodcutters had finished the big grey wolf, Little Red Riding Hood's grandmother came out of the closet where she had been hiding and thanked the men.

(Ketika para tukang kayu berhasil membunuh serigala abu-abu besar, muncullah nenek Si Kecil Kerudung Merah keluar dari kamar kecil dimana selama ini dia bersembunyi dan mengucapkan terima kasih kepada para tukang kayu)

"THE Wolf pretended that he was Little Red Riding Hood", said the grandmother, "But I knew his gruff voice, and would not let him in, so when he climbed upon the roof and slid down the chimney, I hid in the closet".

(Serigala telah menyamar seolah-olah dia adalah kamu - Si Kecil Kerudung Merah," kata neneknya, " Tetapi saya mengenal suara serak-serak dan kasar nya, dan saya tidak mengijinkan dia masuk, maka ketika dia memanjat atap dan masuk melalui lubang perapian, saya bersembunyi di kamar kecil")

"We are glad we arrived in time," said the woodchoppers.

("Kami senang kami tiba tepat waktu" jawab para tukang kayu)

"WE knew the wolf was up to mischief when he talked to Little Red Riding Hood back in the forest."

("Kami tahu serigala telah berbuat kesalahan ketika dia berbicara dengan Si Kecil Kerudung Merah di hutan")

After untieing Little Red Riding Hood's bonnet and tidying up the room a bit, the kind grandmother made tea, and the woodchoppers were invited to have some of the lovely cookies.

(Setelah melepaskan kerudung merah Si Kecil Kerudung Merah, sang nenek membuat teh dan mengundang para tukang kayu untuk menikmati hidangan teh dan kue)

After the meal was finished, the woodchoppers took the skin off of the wolf and made Little Red Riding Hood a present of it.

(Setelah hidangan selesai, para tukang kau menguliti serigala dan membuatnya menjadi sebuah hadiah untuk Si Kecil Kerudung Merah)

"I will make the child a lovely fur coat for the winter time," said the grandmother.

("Aku aka membuatnya menjadi jas musim dingin untuknya" kata sang nenek)

AFTER thanking the kind men for what they had done, she bade them goodbye.

(Setelah mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka, nenek mengucapkan salam sampai jumpa)

Little Red Riding Hood was very happy that her dear grandmother had not been harmed by the wolf, and, after visiting the rest of the day with her grandmother, Little Red Riding Hood walked through the forest in the evening, back to her home.

(Si Kecil Kerudung Merah sangat bahagia bersama nenek tersayang yan tidak terluka oleh serigala, dan setelah kunjungan seharian, Si Kecil Kerudung Merah berjalan pulang kembali kerumah di sore harinya)

There was nothing more to fear now that the big grey wolf was dead.

(Tidak ada sesuatu yang perlu ditakuti karena serigala telah mati)

THE news of the grey wolf's death traveled quickly through the forest, and, before Little Red Riding Hood had gone far, the little rabbits and the beautiful deer, came from their hiding places and walked down the path with her.

(Kematian serigala besar segera menyebar dengan cepat diseantero hutan, dan, sebelum Si Kecil Kerudung Merah pergi jauh, kelinci kecil dan rusa indah, keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan mengiringi langkah si gadis kecil)

NOW we are free to roam the forest", they cried, "for he was the last of the wolves."

("Kini kita bebas berkelana di dalam hutan", teriak mereka."Karena ia adalahs serigala terakhir")

From that day on it was safe for Little Red Riding Hood to wander through the forest to visit her grandmother or to gather wild flowers.

(Sejak hari itu amanlah Si Kecil Kerudung Merah ketika berkunjung ke rumah nenek atau sekedar mengumpulkan bunga-bunga)

THE forest animals would come out each time to talk with her, and together they would go scampering through the woods--happy that the evil which threatened their lives had been destroyed.

AND so, we learn that, like the bad wolf, there are evil beings who will never listen to reason, and, who can not be persuaded to do right. That is why we must have policemen and prisons.

The End.



Alkisah di tengah-tengah hutan belantara Bangalore India, tinggallah 'seekor serigala abu-abu besar' yang ditakuti semua orang. Serigala ini bernama Raja. Semua orang mendoakan Raja agar cepat mati saja. Raja adalah serigala yang buas dan kejam. Dia hidup tertolak dan dibuang di jalanan oleh keluarganya. Dia tumbuh besar menjadi seorang 'bajingan'. Hidup tanpa mengenal kasih sayang dan cinta. Untuk menghidupi dirinya, dia menjadi tukang ojek ala India - sopir bajaj. Disanalah salah satu lahan sang serigala menerkam mangsanya.

Ketika seorang calon penumpang hendak naik bajaj nya, maka harga yang disepakati adalah 10$, namun ketika sampai ditujuan, serigala ini akan meminta bayaran 100$. Bila tidak mau, maka 'serigala' ini tidak segan-segan akan menghajarnya habis-habissan sampai dia memperoleh bayaran 100$!

Semua orang jadi takut akan 'serigala abu-abu besar' ini.



Alkisah, suatu hari Si Kecil Kerudung Merah , sorang gadis cilik berusia 10 tahun naik ojek 'sang serigala' minta diantar pulang kerumahnya - sendirian. Gadis cilik ini belum pernah bertemu dengan 'serigala', namun dia SUKA dengan 'serigala' ini. Gadis cilik ini tidak pernah merasa takut, sebab kemanapun dia pergi, dia selalu mengenakan kerudung merah nya. Itulah kerudung yang selalu tidak lupa ia bawa kemanapun ia pergi.

Selam perjalanan, si kecil kerudung merah dan serigala bercakap-cakap, sampai suatu ketika si kekecil kerudung merah berkata :

"Paman, Yesus mengasihi paman" ujarnya

Setelah sampai ditempat tujuan, serigala besar pulang dan tidak bisa tidur semalaman memikirkan ucapan si kecil kerudung merah.

"Siapakah Yesus itu?"

"Mengapa Dia mengasihi saya, disaat semua orang membenci saya bahkan mendoakan saya segera mati?"

"Seumur hidup saya, saya tidak menenal apa itu kasih"

"Kenapa gadis cilik itu tidak takut sama saya?"

Semalaman serigala ini terus bergulat dengan pikirannya yang selalu terganggu dengan perkataan gadis cilik tadi : "Paman, Yesus mengasihi paman"

"Yesus...siapaka Engkau Yesus"

Tiba-tiba serigala ini mendengar suatu suara

"Aku Yesus"
"Aku mengasihimu"

"Siapakah Engkau, Tuan? "tanya sang serigala, " Apakah yang harus saya lakukan?"

"Ambil dan rawatlah orangorang yang tertolak dan terbuang dipinggiran jalan itu. Ingatlah, dulu kamu juga tertolak dan terbuang, namun Aku mengasihimu"

Mulai saat itu sang serigala abu-abu besar telah mati. Mati oleh kapak tajam (pedang) Si Tukang Kayu dari Nazareth. Serigala ini tidak berhasil menerkan si kecil kerudung merah, sebab gadis ini selalu memakai kerudung merah - Darah Anak Domba - kemanapun dia pergi.

Ya, si kecil kerudung merah tidak lagi menjumpai serigala besar abu-abu, karena dia telah mati. Yang ada tinggal seorang anak Tuhan bernama Raja. Seorang Raja anak dari RAJA diatas segala raja.

Mulai saat itu, Raja merawat orang-orang tertolak dan terbuang dari keluarga dan lingkungannya.



Dia menyebut pelayanannya sebagai 'NewArkMission'


Dia bergumul ditengah-tengah belantara dimana hanya sedikit sekali yang mau dan rela untuk bergumul di tempat itu.

Bila anda terbeban ingin melihat seperti apa pelayanannya, silakan klik link ini

Namun jangan klik link itu bila Anda tidak tega melihatnya.

Atau, silakan kunjungni website dia di: http://newarkmission.org/index.asp

Atau silakan hubungi Raja di

Phone:

9845281915

Email:
raja@newarkmission.org
rescue@newarkmission.org
office@newarkmission.org

Address:
New Ark Mission of India
Home of Hope
Doddagubbi Village
KRC Road, Next to KRC
Bangalore 562149.




with warm regards

No comments: