Tuesday, February 19, 2008

Pahitnya sebuah kepahitan

Biasanya kalau kita memperhatikan iklan-iklan yang dipaku di pohon-pohon di pinggiran jalan itu berupa:
  1. Iklan lowongan kerja
  2. Iklan penawaran
  3. Iklan tukang jahit
  4. Iklan les privat
  5. Iklan kursus mengemudi
  6. dll
Pada hari minggu kemaren, saya baru sempat mengambil gambar 'iklan' yang lain dari pada biasanya.

Sebenarnya saya sudah melihat tulisan ini satu minggu sebelumnya namun belum sempat mengambil gambarnya.


Tulisan ini adalah ekspresi seseorang yang putus asa, tidak tahu harus mengadu kemana.


Sebuah fakta kepahitan yang cukup pahit telah dialami dalam hidupnya



Close up



"Yg menipu P. Molyo semoga Fakir & struk. Amin. Hidup ini 1 X utamakan jujur"


Adakah sebuah kejujuran telah menjadi barang yang langka?

Dalam dunia bisnis, orang sering berpikir :
  • jujur ajur
  • nipu-nipu dikit kan gak papa
  • mana ada orang bisnis itu jujur
  • dll

Really?


Namun belakangan ini, nilai kejujuran ini sudah mulai diangkat kembali. Banyak buku yang mengulas tentang topik ini. Bahkan mulai dibuat seminar-seminarnya, yang menekankan bahwa kejujuran adalah salah satu aspek yang penting dalam membangun relasi bisnis.

Whatever your bussiness are...

Pemazmur jauh-jauh hari telah mengingatkan hal ini


Pro 11:3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.

Pro 11:6 Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.





with warm regards

No comments: