Friday, February 1, 2008

Six Sigma




Originally, Six Sigma was defined as a metric for measuring defects and improving quality; and a methodology to reduce defect levels below 3.4 Defects Per (one) Million Opportunities (DPMO). Six Sigma is a registered service mark and trademark of Motorola, Inc who has reported over US$17 billion savings from Six Sigma to date.

Six Sigma has now grown beyond defect control. It can be defined as a methodology to manage process variations that cause defects, defined as unacceptable deviation from the mean or target; and to systematically work towards managing variation to eliminate those defects. The objective of Six Sigma is to deliver world-class performance, reliability, and value to the end customer.

It is important to recall that every customer always values consistent and predicable services and/or products with near zero defects. Therefore they experience the variation and not the mean. Mean is their expectation or our target.

Six Sigma pada mulanya dikembangkan oleh Motorola dan didefinisikan sebagai ukuran untuk mengukur tingkat kerusakan (kecacatan) sebuah produk dan perbaikan kualitas : dengan cara mengurangi tingkat kecacatan suatu produk sebesar 3.4 produk yang cacat yang diijinkan dalam setiap 1.000.000 (satu juta) produk yang dihasilkan (3.4 DPMO)

Bila kita dapat mengukur penyimpangan proses yang menyebabkan cacat produk, maka secara sistematis kita dapat mengarahkan penyimpangan suatu proses untuk menghilangkan produk cacat.


Sigma



Sigma adalah abjad ke -18 dari abjad Yunani

Sigma (upper case Σ, lower case σ, lower case in word-final position ς) is the eighteenth letter of the Greek alphabet. In the system of Greek numerals it has a value of 200. When used at the end of a word, and the word is not upper case, the final form (ς) is used.

Science and Mathematics

Upper case Σ is used as a symbol for:

Lower case σ is used for:
Sigma, Σ (kapital, huruf besar) dipakai sebagai simbol pejumlahan (jumlah)

Sigma, σ (huruf kecil), salah satunya dipakai sebagai simbol kualitas

Sebenarnya, istilah Six Sigma - 6σ - secara definisi berasal dari - 6Σ - sejumlah enam, yaitu mengacu jumlah digit nol dalam suatu angka (atau jumlah pangkat 10 suatu angka).

Kembali ke definisi Six Sigma Motorola : 3.4 DPMO

bila ditulis dalam formula matematika menjadi : 3.4/1.000.000

atau dalam formula pangkat menjadi : 3.4 /(10^6)

nampak jumlah - summation (Σ) dari pangkat angka tersebut adalah 6 - Six Sigma

Dan sebagai simbol merk dagang : Six Sigma is a registered service mark and trademark of Motorola maka dipakai

Dalam dunia management industri, istilah Six Sigma ini berkembang dan dikombinasikan dengan Lean menjadi Lean Six Sigma

Diagram Siklus DMAIC (Define-Measure-Analysis-Improvement-Control)


Lean.

  • Focus in eliminating non-value added waste in a process with goal of reducing process cycle times, improving on-time delivery performance and reducing cost.

Lean fokus kepada menghilangkan 'sampah tak berguna' dalam sebuah proses produksi yang bertujuan untuk mengurangi waktu siklus kerja, perbaikan pengiriman tepat waktu dan mengurangi biaya.

  • Tools are traditionally developed by Industrial Engineering to improve productivity and eliminate wastes
Lean secara tradisional dikembangkan oleh teknik industri untuk memperbaiki dan mengurangi 'sampah'

Six Sigma.

  • Using statistical techniques to understand, measure and reduce process variation with the primary goal of achieving improvements in service quality and cost.

Six Sigma adalah sebuah teknik untuk memahami, mengukur dan mengurangi penyimpangan proses dengan tujuan utama pencapaian target kualitas dan biaya .

  • tools are originally used by Quality Engineering to improve quality, reliability and defect level of products and services.
Six sigma dikembangkan oleh teknik kualitas untuk memperbaiki kualitas, akurasi/ketepatan dan tingkat kecacatan suatu produk dan jasa.

Kombinasi
Lean Six Sigma

An integrated and balanced combination of the speed and variation reduction power of both Lean and Six Sigma to achieve business management process full optimization.

Integrasi dan kombinasi seimbang antara kecepatan dan pengurangan penyimpangan proses memberikan kekuatan baru baik Lean mapun Siux Sigma untuk mencapai hasil proses management bisnis yang secara keseluruhan sangat optimal.

Six Sigma is deployed mainly for innovative, breakthrough and continual improvements under the black belt projects led by Black Belts and Master Black Belts while Lean is deployed mainly for daily continual improvements and performance sustaining activities under the lean kaizen events led by Line Engineers and Supervisors

Six Sima dikembangkan untuk inovasi, terobosan dan perbaikan terus menerus dalam jangka panjang, sementara Lean dikembangkan untuk perbaikan terus menerus dalam kurun waktu harian (day to day) dan performa dipertahankan melalui lean kaizen (filosofi proses produksi dari Jepang).


Kembali kepada definisi Six Sigma diatas



Dalam diagram kurva Bell diatas, nampak diluar sisi Sigma (
σ ) - saya beri tanda lingkaran biru : ini merupakan daerah cacat yang diterima (acceptable defect, toleransi).

Bagaimana bila nilai sigma ini saya perbesar dari angka 6 : 12, 24, 48, .., 100, 1000, 1.000.000, ...satu milyar,
∞ - tak terhingga (is an element of the extended number line that is greater than all real numbers; it often occurs in limits)

\lim_{x\to 0} \frac{1}{|x|} = \infty

Maka bila persamaan diatas saya balik 1/∞ = 0.

Artinya nilai toleransinya saya perkecil lagi hingga mendekati angka nol dan bisa dikatakan NOL itu sendiri!

Zero defect!


Itulah tuntutan Hukum Taurat : Zero Defect

Bagi siapapun yang memiliki pemikiran bahwa manusia bisa menyelamatkan diri dari hukuman kekal karena perbuatan baik - amal , diselamatkan karena melakukan Hukum Taurat, maka dia harus bisa memenuhi tuntutan ini.

Bukan sekedar tuntutan Sig Sigma, namun sebuah tuntutan Zero Defect!

Perbuatan tidak lah menyelamatkan, memulihkan citra manusia (image of God)

Sebab perbuatan itu sendiri lah citra dari Sang Bapa yang masih tersisa dari manusia ...



with warm regards

No comments: