Friday, February 15, 2008

Penjaja Cinta

tetesan air jatuh membelai bumi

titik-titik air menuruni langit dengan perlahan-lahan

penuh keengganan ia meningalkan pelukan sang awan

kian lama kian cepat



ia datang dengan tergesa-gesa

entah karena kangennya yang bergolak

entah karena tiada tahan menolak rayuan bumi

entah takut terjebak dalam kegelapan malam

ketika mentari mulai luruh di ufuk senja



seorang gadis berbaju pink berdiri di pinggiran jalan

tangannya melambai-lambai

bibirnya mengumbar rayuan

menjajakan cinta

merayu setiap pelintas jalan



asa seorang anak manusia

berharap seseorang terjebak dalam pelukan hangat cintanya ...













Tidak seperti biasanya disepanjang jalan pulang kerumah, banyak sekali berdiri dipingggiran jalan

Entah sendiri

Entah bergerombol

Entah bermodal kursi plastik

Entah bermodal sepeda onthel

Entah bermodal sepeda motor

Sampai duduk-duuk di bagasi sebuah mobil

Mereka memiliki gejolak keinginan yang sama

...menjajakan cinta....


"Mas...cinta... Mas..."

"Mbak...cinta...Mbak..."

"Mbak...Valentine...Mbak..."

"Mas...Valentine...Mas..."


Saya berlalu senyam senyum saja sambil jeprat-jepretin mereka

(Harap maklum kalau gambarnya sedikit kabur :) )


Ada-ada saja ya orang-orang ini mengambil kesempatan dalam kesempitan

Mencoba segala peluang yang ada

Demi sesuap nasi

(ehm...meskipun ada juga yang demi ngeceng dipinggiran jalan )


Banyak yang tidak tergoda...

(termasuk saya)

Namun

Banyak juga yang terjebak...


Entah karena memang benar-benar terjebak (dipikir gratis :D)

Entah karena tidak mau terjebak lebih dalam dalam amarah pacarnya malam itu

...berani-beraninya datang ke rumah di hari Valentine tanpa sekuntum mawar abadi merah muda

(lha gimana ndak abadi, terbuat dari plastik)


there is no free lunch

you must pay it!



Sementara itu di perempatan-perempatan jalan lain...


Ada seseorang yang berdiri...

...memaksa setiap pelintas jalan untuk menerima cinta secara gratis


there is no free lunch

some One must pay it!



Luk 14:23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.




witth warm regards

No comments: