Saturday, January 5, 2008

Lubang jarum



"Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Mat 19:24 )

Narasi diatas terjadi di wilayah Galilea di seberang sungai Yordan.

Ketika orang Israel menggunakan istilah 'seberang sungai Yordan', itu berarti ada di sebelah barat sungai Yordan. Istilah ini dipakai untuk memisahkan wilayah suku-suku Israel di tanah perjanjian, yaitu tanah diseberang sungai Yordan : suku-suku Israel harus menyeberangi sungai ini ketika keluar dari tanah Mesir - tempat perbudakan dan memasuki tanah perjanjian dengan cara menyeberangi sungai Yordan. Karena memang di sebelah barat sungai ini lah tempat tanah perjanjian. Meskipun ada dua setengah suku (Ruben - Gad - Manasye : Manasye adalah setengah dari keturunan suku Yusuf , Num 34:14 ) yang tidak taat dan lebih suka memilih tinggal di sebelah timur sungai Yordan - tanpa menyeberangi ; karena tanah itu subur dan hijau - persis ketika Lot memilih tanah untuknya.

"Dua setengah suku itu telah menerima milik pusaka mereka di seberang sungai Yordan di dekat Yerikho, ke sebelah timur." (Num 34:15 )




Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. (Mat 19:1)

Yesus dan murid-muridNya bergerak dari Galilea di sebelah utara, menyusuri sepanjang sungai Yordan menuju ke arah selatan, wilayah Galilea tanpa harus menembus wilayah Samaria (cf. Joh 4:4 )



Jarak dari Yerusalem ke sungai Yordan kurang lebih dalam radius 30 km.


Apakah hubungan semua ini dengan 'lubang jarum'?

Beberapa orang, bahkan mungkin lebih banyak orang, akan merasa sulit menerima ucapan Yesus diatas dalam Matius 19:24 diatas.

Maka muncullah beberapa teori tentang kesalahan penulisan ucapan Yesus tersebut, agar bisa diterima oleh akal sehat.

Beberapa diantaranya adalah :

1. Teori pertama

Lubang Jarum adalah sebuah pintu gerbang kecil yang ada di tembok Yerusalem. Pintu ini sebagai pintu masuk yang hanya dibuka pada malam hari - berhubung gerbang utama harus ditutup.

Pintu ini hannya seukuran maksimal sebesar ukuran unta rata-rata. Unta atau keledai beban bisa melewati gerbang ini namun dengan syarat : dia harus menanggalkan seluruh beban yang menempel padanya.

Dari sinilah ada paralelisme antara manusia dan unta.

Manusia juga harus menangalkan beban - dosa - kekayaan - atau apapun juga yang melekat padanya agar bisa masuk sorga.




2.Teori kedua

Telah terjadi kesalahan tulis kata 'kamilos' - 'unta', yang seharusnya 'kamelos' yang berarti 'kawat/tali/benang'

3. Teori ketiga

Telah terjadi kesalahan pemilihan kata yang tepat saat translasi dari bahasa Aram ke dalam bahasa Yunani - hal ini untuk memperkuat teori bahwa Injil ini semula ditulis dalam bahasa Aram.

Gamla dalam bahasa Aram berarti 'tali/benang' dan 'unta', atau 'tali/benang yang terbuat dari rambut unta'

4. Teori keempat

Banyak sekali kisah-kisah parabel/perumpamaan yang bersifat hyperbola - seperti dalam ucapan Yesus diatas

Terlepas dari itu semua, setiap usaha yang mencoba mengembalikan ucapan Yesus agar lebih familiar dan diterima oleh logika manusia adalah kesia-siaan.

Kembali kepada pertanyaan diatas :

Apakah hubungan semua ini dengan 'lubang jarum'?

Karena episode kisah ini berada tidak jauh dari Yerusalem dan audiens nya mayoritas penduduk Yudea - terlebih mungkin dari sekitar Yerusalem, maka seharusnya bila memang benar :

Pertama, sebuah istilah 'lubang jarum' yang dipakai oleh Yesus adalah sebuah pintu gerbang kecil di tembok Yerusalem, tentunya para pendengar tidak akan terkejut bahkan dikatakan sangat gempar, sebab mereka seharusnya familar dengan istilah dan tempat ini.

Kedua, bila seekor unta sanggup melewati 'lubang jarum' ini, maka manusia pun juga sanggup melewati tempat ini. Maka mereka tidak perlu gempar.

Ketiga, bila telah terjadi kesalahan tulis, yang seharusnya berarti 'seutas benang memasuki lubang jarum' - teori kedua dan ketiga, tentunya audiens juga tidak akan gempar, lah kan jelas sekali pasti gampangnya seutas benang melewati lubang jarum :)


"Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" (Mat 19:25)

Saya tidak bermaksud mematahkan semua teori-teori diatas, namun saya hanya meninjau dari sisi lain saja, sebab sesungguhnya saya juga menyukai adanya paralelisme unta dan manusia yang harus sama-sama menanggalkan beban sebelum masuk 'pintu' ini.

Saya lebih suka dengan pernyataan Tuhan Yesus sendiri :

"Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."( Mat 19:26 )

Apa yang hendak disampaikan oleh Tuha Yesus tentang 'lubang jarum' dan 'unta' ini?





Lubang jarum adalah gambaran sebuah tempat atau lorong yang sangat sempit (narrow)

"Go in through the narrow gate. For the gate is wide and the road is spacious that leads to destruction, and many people are entering by it. " (Mat 7:13 )

Needle's Eye is a narrow gate!

Jadi, masuk lah memalui gerbang yang sempit itu, masuklah melalui lubang jarum ...



Just for Fun

1. Seorang dokter dan pasiennya - jarum yg sdg sakit mata (
Needle's Eye)


2. Petrus yang didaulat sebagai penunggu gerbang Sorga - karena diklaim sebagai pemegang kunci kerajaan Sorga - sedang menginterogasi orang kaya yang didampingi oleh pengacaranya



"Apakah lebih mudah seekor unta memasuki lubang jarum dari pada orang kaya sepertiku?"
"Lihat, pengacaraku telah menyiapkan lubang jarum raksasa!"



Salam

No comments: