Thursday, January 17, 2008

Tahu dan tempe




Menu diatas meliputi :

Nasi putih - sepotong tempe dan sepotong tahu masak kare - kecambah dan sambal (
sendok-garpu-piring tidak termasuk menu :)).
Ada lagi menu pelengkap yang tidak saya ambil gambarnya :
semangkuk rawon dan sebotol
freshtea versi green

Total seharga Rp 9.000,-

Itulah makan siang saya Rabu 16 January 2008

Sengaja saya hanya ambil gambar diatas karena saya mau fokus pada 'tahu dan tempe' nya. Selain saya memang suka makanan jenis ini :
murah-meriah-enak- oops, mungkin kata murah harus segera di evaluasi lagi saat ini

Koran Sindo dalam TAJUK, Melonjaknya Harga Kedelai Selasa, 15/01/2008 menulis demikian:

"Harga kedelai naik lebih dari dua kali lipat, dari semula sekitar Rp3.450 per kilogram menjadi Rp7.500- Rp8.000. Mayoritas masyarakat Indonesia yang biasa makan tahu-tempe kini kesulitan mengonsumsi makanan dari sumber pemenuhan protein yang semula cukup murah itu. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pun selalu mengambil jalan pintas."

Harga bahan baku makanan rakyat ini telah melonjak lebih dari 2 kali lipat!

Sebenarnya kalau dibilang makanan rakyat kog ya saya ini antara setuju da tidak setuju ya

1. Setuju :

Bila kata rakyat itu mengacu kepada rakyat sebagai seluruh warga negara, its ok

2. Tidak setuju

Bila kata rakyat ini hanya mengacu kepada sebagian golongan rakyat miskin menengah kebawah. Kalangan ningrat atau borjuis tidak termasuk didalamnya.
Memangnya mereka itu diluar sistem dalam hubungan negara (pemerintah) - rakyat?
Lain halnya kalau kalangan ningrat itu adalah benar-benar kaum golongan 'pemerintah' yang memerintah dan memperlakukan rakyat miskin sebagai
babu-babu alias pembantu-pembantunya


Suatu kali istri saya bercerita tentang masakan dan makanan jenis tahu tempe ini kepada teman barunya di tempat kerja.

Guest what?

Temen istri saya bergidik dan menggelengkan kepala begitu mendengar makanan asing dan aneh ini. Dalam pemikiran dia, makanan ini adalah makanan kelas bawah yang 'tidak layak disentuh' oleh kalangan atas.

Hehehe, barangkali Anda juga berpikir demikian

Ah, andaikata dia mengerti aneka ragam masakan
chinese food , dia tentunya akan tutup mulut atas komentarnya, dan buka mulut untuk menerima suapan masakan chinese food berbahan baku tofu yang terkenal lezat nya...

Dia, bahkan mungkin ada beberapa dari Anda belum mengetahui bahwa tahu (
tofu) adalah salah satu jenis bahan baku masakan dalam daftar makanan resmi Kaisar China

Yuba (tofu skin) :

"It is believed that the First Chinese Emperor Qui Shihaung (B.C. 259 to 210) was responsible for the growth in popularity of yuba. As he grew older he implored his medical advisors to discover an elixir which would invigorate him and prolong his life. After many failed attempts (and executions no doubt for the hapless advisers) yuba became the chosen health-food of the emperor."

Saya ini bukan type orang penikmat makanan - artinya suka berburu makanan yang lezat-lezat dan mewah, namun saya ini 'mirip' Bondan Winarno dalam
mak nyoos nya di Jalan Sutra.

Bila seporsi makanan diatas seharga Rp 9.000,- atau sekitar US$ 1, saya juga biasa dan bisa makan makanan KFC (
kucing fried chicken - 'sega kucing') alias nasi angkringan yang biasa mangkal di pinggiran Selokan Mataram sebelah utara kampus TIP UGM, selepas matahari bobo nyenyak. Disana - kalau tidak salah tayang TV antara Desember 2007 - January 2008, Bondan Winarno cukup merogoh kocek Rp 800,- sudah cukup kenyang dengan seporsi nasi dan wedang teh. Itu sekarang, lha kalau dulu saya cukup merogoh kocek Rp 200,- - Rp 300,- :) sebelum terjadi krisis di bumi Indonesia. Kalau tidak salah nilai tukar rupiah terhadap USD masih dibawah Rp 2.000,- per dollar. Dengan uang sebesar Rp 1.000,- saya bisa makan tiga kali sehari di warung gudeg sebelah kost saya.

Sebenarnya yang lebih tepat disebut penikmat makanan itu istri saya, lidahnya cukup peka untuk membeda-bedakan enak tidaknya makanan, tapi kog malah saya yang sering ketiban dapat makan-makanan enak gratis. Saya sih yang penting makan, sudah cukup.

Kalau di Bali ada namanya nasi bungkus merek
Jinggo (cejing go pek - Rp 1.500,-), saya juga pernah beli dan makan makanan itu. Dulu kalau tidak salah di jalan Gajahmada, ada stand penjual nasi jinggo dimana pembeli-pembelinya pada pake mobil-mobil lho.

Waktu entertain rekanan bisnis pun, makanan yang
high class pun no problem (eh, yang ini menurut saya, high class nya itu bukan makanan, tapi harganya , makanannya sih biasa saja)

Pernah juga saat entertain makan, harus daftar antrian dulu, sampai disana duduk di di tempat antrian dulu, nunggu dipanggil
kayak periksa ke dokter saja .

Terakhir kali waktu entertain kemaren sempat membuat saya ketar-ketir.

Bagaimana tidak was-was, soale sehabis peresmian kantor baru, cukup saya saja yang mengajak principal dan beberapa tamu untuk makan siang. Lha kog ada tamu - kebetulan agak akrab dengan big bos, kasih komentar :

"Masa punya mobil kijang baru kog cuma makan disitu, kan gengsi ta"
"Coba kalau Xenia saya dilindas, pasti habis"
sindirnya.

Semua pada tertawa.
Bos saya 'panas' juga.
Akhirnya, orang yang jumlahnya cuma 8 orang masuk kedalam 3 buah mobil

Saya pakai Avansa berdua sama temen
Satu Honda City berisi dua orang
Dan bos saya serta 3 orang yang nyletuk tadi - termasuk principal naik mobil Kijang baru bos.
Mereka menyebut mobil itu dengan sebutan Kijang H2 (Hummer).



Nah inilah yang membuat saya was-was
Pembayaran semua makanan yang dipesan diserahkan ke saya
Wah pikirku cukup tidak ya uang cash yang saya bawa. Maklum kartu kredit
ku sudah saya gunting lama.
Saya ada 2 debit card : BNI dan BCA - biasanya hanya debit BCA saja yang tersedia massal di pusat perbelanjaan atau resto-resto, sedangkan saldo dana di BCA sebagian besar saya pindah ke BNI. BCA cuma buat numpang lewat saja

Cash ditangan cuma Rp 2 juta sementara total tagihan hampir Rp 3 juta, cuma buat makanan 'seperti itu' saja buat berdelapan orang.

Mungkin ada yang bilang :

Wow... (sama seperti saya)

Mungkin ada juga yang bilang :

Ah...cuma segitu saja kog ribut...

Atau mungkin ada juga yang berdiam diri

no comment




Kembali kepada kedelai dan tahu-tempe diatas...

Tidak kah kita menyadari apa yang sesungguhnya terjadi?

Harga-harga telah melonjak tinggi.
Tidak terjangkau oleh apa yang mereka (pemerintah dan mereka yang suka memerintah) sebut sebagai: rakyat.


Rakyat menjerit kesesakan...

'Pemerintah' yang korup menjerit kegirangan ...


Minyak tanah sekarang seharga Rp 5.000,- per liter (waktu saya SD masih Rp 85,- per liter)
Minyak mentah dunia seharga US$ 100 per barrel (2-3 tahun lalu masih sekitar US$ 20-30 per barrel, bahkan ada suatu masa dimana harganya cuma US$ 1 per barrel)
Emas per gram sekitar Rp 270.000,- per gram (tahun 1990 masih Rp 22.000,-)


Perhatikan peringatan di bawah ini :


Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." (
Rev 6:6 - ITB )

And I heard a voice in the midst of the four beasts say, A measure of wheat for a penny, and three measures of barley for a penny; and see thou hurt not the oil and the wine. (
Rev 6:6 - KJV)

καὶ ἤκουσα ὡς φωνὴν ἐν μέσῳ τῶν τεσσάρων ζῴων λέγουσαν, Χοῖνιξ σίτου δηναρίου, καὶ τρεῖς χοίνικες κριθῶν δηναρίου· καὶ τὸ ἔλαιον καὶ τὸν οἶνον μὴ ἀδικήσῃς. (
Rev 6:6 - NA26 )

kai ekousa os fonon en meso ton tessaron zoon legousan, xoinix sitou denariou, kai treis xoinikes krithon denariou: kai to elaion kai ton oinon me adikeses.(
Rev 6:6 - Transliterasi )

Ada empat hal kunci :

1. Χοῖνιξ - secupak

G5518
χοῖνιξ
choinix
khoy'-nix
Of uncertain derivation; a chaenix or certain dry measure: - measure.


"Choenix", the measure here used, signifies as much as was sufficient for a man for one day, as a penny was the usual hire of a labourer for a day, Mat_20:2; so a choenix of corn was allowed to each man in Xerxes's army for a day, according to Herodotus "

2.
σίτου - gandum

G4621
σῖτος
sitos
see'-tos
σῖτα sita see'-tah is the plural irregular neuter of the first form. Of uncertain derivation; grain, especially wheat: - corn, wheat.


3. δηναρίου - sedinar

G1220
δηνάριον
dēnarion
day-nar'-ee-on
Of Latin origin; a denarius (or ten asses): - pence, penny [-worth].

"The word rendered “penny,” δηναρίον dēnarion - Latin, denarius - was of the same value as the Greek δραχμή drachmē, and was equivalent to about fourteen cents or seven-pence (circa mid-19th century). This was the usual price of a day’s labor, (Mat_20:2, Mat_20:9). "


4. κριθῶν - jelai

G2915
κριθή
krithē
kree-thay'
Of uncertain derivation; barley: - barley.

"Barley was allowed to afford a poor aliment, and was given to the Roman soldiers instead of wheat, by way of punishment."



Jelai dan gandum saling diperhadapkan : sebuah takaran dan harga

Kualitas - takaran dan harga saling diperhadapkan


"so that this phrase expresses such a scarcity, as that a man's daily wages would be but just enough to buy himself bread, without any thing to eat with it; and when he would have nothing left for clothes, and other things, nor anything for his wife and children: "

Ada suatu masa dimana upah sehari hanya sanggup buat beli makan untuk dirinya sendiri, tanpa meninggalkan sepeserpun buat yang lain ...

Bahkan ada masa dimana manusia tidak sanggup untuk membeli apapun dengan upah yang dia dapat ...

...



Dan sebuah pengharapan ...

Perlu kawatirkah kita? (Mat 6:25-34)

...Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." (Rev 6:6 - ITB )


Kitalah minyak-minyak dan anggur-anggur itu...

Kita tetap dijaga dan dipelihara oleh Bapa

Asalkan kita tetap bertahan sebagai minyak dan anggur ...


Minyak :

Minyak sebagai lambang pengurapan
Minyak sebagai sumber bahan bakar lampu menorahmu agar kita tetap menjadi garam dan terang dunia

Mat 25:1-4
(1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
(2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
(3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
(4) sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.


Anggur :

Anggur adalah lambang darah Yesus yang memberi kehidupan
Anggur adalah lambang air kehidupan

Joh 4:13-14
(13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
(14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."


Berdoa dan berjaga-jagalah senantiasa...

Jangan sampai minyak dan anggurmu rusak ...

Entah Anda sendiri yang merusak ...

Entah orang lain yang merusak ...



with warm regards

No comments: